JAKARTA (Arrahmah.com) – Kapolri Jenderal Timur Pradopo setelah meminta warga Poso untuk tidak panik pascaterjadinya ledakan di Pos Lantas Jalan Yos Sudarso, Bundaran Smaker, Kasintufu, Poso Kota, Sulawesi Tengah. Menjelaskan, saat ini tim dari Mabes Polri sudah berangkat ke Poso untuk melakukan penyelidikan.
“Saat masih dalam tahap penyelidikan. Kami juga sudah mengirim tim ke sana. Sekarang sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Masyarakat saya harapkan tetap tenang,” kata Kapolri di Kantor Menko Polhukam Jakarta, Senin (22/10) seperti dilansir merdeka.com.
Kapolri mengatakan, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). “Belum tahu nanti, kalau tersangkanya sudah tertangkap baru tahu,” ujar Kapolri.
Akibat ledakan itu, seorang polisi bernama Bripda Rusliadi dan seorang sekuriti BRI bernama M Akbar mengalami luka-luka. Polisi memastikan pelaku adalah teroris. Saat ini, polisi tengah mencari seorang saksi yang melihat pelaku memasang bom.
Sebelumnya, terjadi ledakan keras sebanyak dua kali di lokasi Pos Lantas. Bom meledak sekitar pukul 06.15 WITA. Usai kejadian, polisi menemukan bom siap ledak yang ada di dalam wadah plastik.
Selain itu, polisi juga menemukan handphone yang berfungsi sebagai pengendali bom tersebut. Namun, polisi tidak menyebut lokasi ditemukannya bom itu.
“Disita bom tupperware dengan switching menggunakan handphone Samsung,” kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Menurutnya, saat ini petugas tengah menggelar olah TKP di lokasi meledaknya bom. “Dilakukan olah TKP oleh Tim Jibom, Inafis dan Labfor. Polisi juga terus melakukan penyelidikan terhadap pelakunya,” lanjut Boy. (bilal/arrahmah.com)