(Arrahmah.com) – Tanah mulia Al-Quds kembali tergenang dalam aliran darah yang disebabkan oleh kejahatan tiran Yahudi. Sayangnya, ummat Islam tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya sebagai penonton.
Perampok Yahudi dan sekutu Zionis mereka membunuh dan menjarah, dengan artileri dan tank serta peluru yang menggempur dari bawah dan atas, dan dunia Islam hanya tetap memantau, tontonan yang tampaknya tidak ada akhirnya, tontonan kejahatan yang tidak dapat dikendalikan dengan mudah dari leher saudara Palestina yang tertindas!
Maafkan kami oh Palestina!
Maafkan kami! atas rasa malu yang mendalam saat menyebutkan nama mulia kalian saat kami menyaksikan semua jenis ketidakadilan yang dilakukan terhadap anak-anak kalian, merasakan diri kami tak berdaya. Saya tidak mengerti, mungkin kita hidup di zaman dimana ummat Islam tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya menonton dan menangis, dan ketika kami menangis, kami menangisi dua kondisi; yaitu pada lemahnya iman kami dan pada darah yang membasahi mata anak-anak kalian. Oh Al-Aqsa, dan mulut-mulut kami hanya bisa bungkam!
Maafkan kami oh Palestina!
Kami merasa sangat malu saat ksatria wanita ummat Islam dengan gagah berani walau hanya berbekal batu dan kerikil di tangan mereka menghadapi musuh yang bersenjata lengkap. Mereka memekikkan takbir sambil bertanya-tanya dengan heran, “apakah tidak ada pria Muslim yang tersisa di dunia ini untuk membela kehormatan kami?”
Para ksatria muslimah itu dengan sekuat tenaga bergegas menuju garis musuh seperti serigala dengan cakar dan gigi yang tajam untuk melindungi Hijab dan identitas Islam.
Maafkan kami oh Palestina!
Kami tidak memiliki pesan apa-apa untuk anak-anak kalian yang terluka kecuali air mata dan darah. Sangat menyedihkan saat pemimpin-pemimpin Muslim tidak memiliki keberanian untuk membela bangsa Palestina, membela kesucian Al-Aqsa. Bahkan sekedar sikap simbolis yang mengatakan bahwa “Palestina adalah milk kita dan kita memiliki ikatan yang tak terpisahkan dengan darat dan laut.”
Dengan kepala merunduk dan tatapan pengecut, mereka hanya bisa menjadi penonton atas tindakan brutal “Israel”. Mereka tidak bisa merebut kembali kehormatan mereka yang hilang atau martabat mereka yang terjarah!
Maafkan kami oh Palestina!
Tidak hanya Al-Quds yang memanggil ummat Islam untuk membebaskannya dari cengkraman sang perampok Yahudi, tapi juga para saudara, para ibu, anak-anak dan orang tua serta seluruh bangsa Palestina yang tertindas. Mereka menangis, “siapakah yang akan menjadi pendukung kami, yang akan menjadi penyelamat kami? di mana Khalid? di mana Umar? di mana Salahuddin? di mana Muhammad bin Qasim Tsaqafi? Namun apakah kalian ummat Islam yang lebih dari satu miliar jumlahnya tahu jawaban atas tangisan ini?
Maafkan kami Oh Palestina!
Saat media internasional menyiarkan penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan komplotannya terhadap anak-anak Palestina, itu seakan mengejek kami dan secara eksplisit menyatakan ‘lihat, lihat kondisi ummat Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) – di tanah Palestina ‘. Namun tampaknya kami tidak memiliki kekuatan kecuali menonton dan menangis.
Tapi Allah Maha Menyaksikan dan Maha Mengetahui Oh Palestina, bahwa Ummat Islam di seluruh dunia juga tersiksa dengan kondisi yang kalian alami. Mereka merangkak ke sudut-sudut dengan air mata yang membasahi mata mereka.
Jika Anda terjebak dalam jaring orang Yahudi pembenci Islam, ketahuilah bahwa ummat Islam di seluruh negara-negara Muslim juga sedang terjerat oleh ular tak berujung dari kejahatan Amerika. Mereka berjuang dan berkorban untuk melawan penjajahan dan eksploitasi dari musuh Islam dengan sekuat tenaga mereka. Melawan para pendukung Yahudi ini …!
Maafkan kami oh Palestina!
Kami tidak memiliki banyak pilihan kecuali menyampaikan suara kalian yang tertindas kepada Allah Tuhan Yang Maha Agung dalam doa-doa kami, menyampaikan ketidakberdayaan kami, kelemahan dan rasa malu kami kepada Allah.
“Ya Allah, kami memohon pertolongan dan belas kasih-Mu, tolonglah kami untuk melawan musuh-musuh-Mu, karena sesungguhnya kami ummat Islam tidak memiliki penolong kecuali Engkau Ya Allah, dan hanya kepada-Mu ya Allah kami mengadu.”
Sumber : shahamat English
(ameera/arrahmah.com)