(Arrahmah.com) – Siapa yang tidak pernah lupa. Saya, Anda, atau siapapun pasti pernah lupa. Hanya kadarnya saja yang berbeda. Ada yang sangat pelupa, hingga sulit mengingat. Ada pula yang ingatannya tajam, sehingga sulit lupa.
Seringkali menyesali sifat lupa, hanya karena sedikit kerugian yang diakibatkannya. Kita juga kerap menganggap sifat lupa sebagai pangkal kebodohan, dan sebaliknya sifat ingat sebagai bukti kecerdasan.
Orang yang mudah menghafal dianggap sebagai orang yang sangat cerdas. Sebaliknya, orang yang mudah lupa dicap sebagai orang bodoh dan ceroboh.
Padahal, andai kita mau merenung sejenak, kita akan menemukan bahwa sifat lupa adalah nikmat yang menakjubkan dari Allah. Sama seperti sifat ingat yang ada pada kita.
Bayangkan, andai saja Allah tidak memberi kita sifat lupa, maka kita tidak akan mampu melupakan setiap kejadian yang kita alamai sepanjang hidup. Kita akan terus ingat, bagaimana kita menjalani masa kecil. Setiap kejadian yang menggembirakan dan menyedihkan, setiap orang yang kita temui, setiap tempat yang kita lewati dan kita tinggali. Semuanya akan membekas jelas dalam ingatan kita. Mungkin, hidup kita akan berat.
Alhamdulillah, Allah memberikan kita sifat lupa. Sehingga kita dapat melupakan setiap kejadian menyedihkan dalam hidup kita. Melupakan kesalahan orang lain kepada kita, sehingga kita mudah memaafkan mereka. Melupakan amal kebaikan yang kita lakukan, sehingga kita tetap bisa ikhlash dan tidak riya’.
“Maka, nikmat manakah yang engkau dustakan?”
(ameera/arrahmah.com)