SOLO (Arrahmah.com) – Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menyayangkan aksi Densus 88 yang tidak prosedural, arogan dan milteristik.
“Mestinya Densus 88 lebih arif, mengedepankan komunikasi persuasif, simpatik sehingga tidak menimbulkan antipati dari masyarakat,” kata Humas LUIS Endro Sudarsono, S.Pd, Sabtu (15/8/2015)
Katanya, berdasarkan informasi yang dihimpun LUIS telah terjadi penggeledahan di rumah Sugiyanto pada hari Kamis, 13 Agustus 2015 sekitar bukul 10.30 yang beralamatkan di Mojo Rt 06 Rw 05 Semanggi Pasar Kliwon Solo oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Berdasarkan keterangan saksi-saksi telah ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:
- Densus 88 sempat salah sasaran, Densus mendobrak pintu tetangga di sebelah utara rumah Sugiyanto dengan berkata kasar memaksa untuk membuka pintu namun pintu tidak terbuka.
- Penggeledahan tidak disertai surat pengeeledahan dan surat penyitaan
- Penggeledahan tidak disaksikan anggota keluarga ataupun tokoh masyarakat seperti Ketua RT, Ketua RW maupun Lurah setempat
- Sesaat mobil Densus 88 mau parkir didepan rumah Sugiyanto, ketika membuka pintu mobil berwarna putih, pintu menabrak sepeda onthel yang dikendarai oleh seorang ibu dan seorang anak hingga terjatuh. Ketika jatuh ibu dan anak tidak ditolong justru Densus 88 menodongkan senjata kepada yang bersangkutan. Akhirnya ibu dan anak ditolong oleh warga dengan keadaan anak yang baru pulang dari sekolah TK luka pada bagian dahi bagian kanan.
- Setelah memesuki rumah Sugiyanto, Densus pulang tidak menyita apaun yang ada dirumah sebagai barang bukti, namun istri kebingungan ketika 2 anaknya yang usianya 3 tahun menangis minta minum, ternyata susu formula Fitalac 800 gram hilang, madu 1 kg tidak ada, dan habatussauda dalam botol kecil juga hilang..
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)