JAKARTA (Arrahmah.com) – Menurut data Aksi Cepat Tanggap (ACT), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah sebanyak 1.203 orang.
Jumlah pengungsi di Kota Palu hingga Ahad (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik. Pengungsian dengan wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Komunikasi juga lumpuh akibat listrik padam menyebabkan pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala tidak dapat dilakukan dengan cepat.
Lebih dari dua hari dua malam pascagempa dan tsunami, reporter ACTNews yang berada di Kota Palu melaporkan kekacauan yang sebenar-benarnya sedang terjadi di antara ribuan jiwa pengungsi. Kekacauan terjadi ketika kebutuhan dasar seperti air minum, pangan, dan bahan bakar minyak (BBM) sangat sulit sekali didapat.
Meski keadaan darurat dan krisis yang sangat parah tersebut, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah tidak akan menetapkan gempa dan tsunami yang melanda Palu dan wilayah Sulawesi Tengah sebagai bencana nasional.
“Enggak perlu saya kira, penanganannya sudah lebih dari bencana nasional,” kata Luhut di Jakarta, Senin (1/10/2018), lansir Antara.
Luhut mengatakan pemerintah tetap akan menerima apabila ada bantuan internasional yang masuk. Menurut Luhut, penanganan bencana sudah sangat baik, baik dari TNI, Basarnas dan semua yang terlibat.
“Saya kira langkah presiden pergi ke sana sangat bagus sekali dan beliau berjanji ada datang kembali kesana minggu depan untuk lihat progres,” ujarnya.
Luhut menambakan alat berat sudah masuk dan listrik sudah mulai menyala sebagian. Selain itu, telekomunikasi di wilayah tersebut mulai pulih pascabencana.
“Di sana alat berat sudah bermasukan, makanan juga sudah mulai ada pengangkutan oleh TNI dari Makasar dengan Hercules. Dan juga rumah sakit angkatan laut yang di KRI Sudarsono sudah kesana jadi saya pikir over all semua ditangani pemerintah sangat cepat,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)