COLOGNE (Arrahmah.id) – Maskapai penerbangan utama Lufthansa dan Air France pada Selasa (17/9/2024) mengumumkan penangguhan penerbangan ke Tel Aviv, Teheran dan Beirut hingga Kamis (19/9) karena ketegangan di kawasan itu meningkat menyusul ledakan pager di Lebanon.
Grup maskapai Jerman Lufthansa mengatakan pihaknya menangguhkan semua penerbangan ke Tel Aviv dan ibu kota Iran, Teheran, sementara maskapai penerbangan Prancis, Air France, menangguhkan penerbangan ke kota ‘Israel’ dan ibu kota Lebanon, Beirut.
“Karena perubahan terkini dalam situasi keamanan, maskapai penerbangan Lufthansa Group telah memutuskan untuk menangguhkan semua koneksi ke dan dari Tel Aviv (TLV) dan Teheran (IKA) dengan segera,” kata Lufthansa dalam sebuah pernyataan.
“Ini berlaku hingga dan termasuk 19 September,” katanya.
“Selama periode ini, wilayah udara ‘Israel’ dan Iran juga akan dilewati oleh semua Maskapai Lufthansa Group.”
Lufthansa menambahkan bahwa pihaknya memantau situasi dengan saksama dan “akan mengkajinya lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang”.
Lufthansa pekan lalu telah memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Beirut hingga 15 Oktober.
“Karena situasi keamanan di tempat tujuan, Air France menangguhkan koneksinya dari Paris-Charles de Gaulle dan Beirut (Lebanon) dan… Tel Aviv (Israel) hingga 19 September 2024 inklusif,” kata perusahaan Prancis itu dalam pernyataan yang dikirim ke kantor berita AFP.
Air France mengatakan pihaknya akan “mengevaluasi situasi setiap hari” di Timur Tengah dan menegaskan bahwa “keselamatan pelanggan dan awak pesawat adalah prioritas utama”.
Air France sebelumnya telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut karena meningkatnya ketegangan antara ‘Israel’ dan kelompok Hizbullah.
Ratusan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon pada Selasa (17/9), menewaskan sedikitnya sebelas orang dan melukai sekitar 4.000 orang dalam ledakan yang oleh kelompok yang didukung Iran itu disalahkan pada ‘Israel’.
Grup Lufthansa, yang maskapainya juga mencakup SWISS, Austrian Airlines, dan Brussels Airlines, telah berulang kali mengubah jadwal penerbangannya dalam beberapa bulan terakhir karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, seperti yang dilakukan maskapai penerbangan lainnya. (zarahamala/arrahmah.id)