KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Sebuah organisasi Islam di Malaysia menyerukan kepada pemerintah untuk mengusir semua warga Myanmar dari negara tersebut jika kekerasan terhadap orang Rohingya tidak berhenti.
Dalam menghadapi kekerasan terbaru terhadap Muslim Rohingya, Dewan Konsultasi Islam Malaysia (Mapim) mengatakan bahwa kekejaman semacam itu tidak dapat lagi ditolerir.
“Anda tidak ada hubungannya dengan kami dan Anda harus kembali. Kami tidak akan memiliki masalah tanpa Anda di sini. Anda seharusnya tidak berada di sini,” kata Presiden Mapim Mohd Azmi Abdul Hamid setelah menyerahkan sebuah memorandum ke kedutaan Myanmar pada Rabu (30/8/2017) pagi.
Polisi dalam jumlah besar dikerahkan di sekitar kedutaan setelah pengunjuk rasa berkumpul di Ampang Park sekitar pukul 11:00 untuk memprotes perlakuan pemerintah Myanmar.terhadap orang-orang Rohingya
Warga Rohingya tidak diizinkan berada di dekat kedutaan, dan beberapa dari mereka terlihat berkumpul di gedung LRT Ampang Park dan Tabung Haji.
Seorang perwakilan dari kedutaan menerima memorandum tersebut dan kelompok tersebut membubarkan diri sekitar dua jam kemudian.
“Hal ini tidak hanya berdampak terhadap orang-orang Rohingya, tapi juga mempengaruhi seluruh Myanmar. Kami menginginkan sebuah wilayah yang damai. Kami menginginkan sebuah negara yang damai. Kami ingin memiliki hubungan yang baik,” kata Mohd Azmi.
Dia mengatakan bahwa pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi juga dipersalahkan atas kekejaman tersebut dan menyerukan agar Hadiah Nobel Perdamaiannya dicabut.
“Anda sekarang pelakunya, Anda bersama militer. Anda yang bertanggung jawab! Anda seharusnya merasa malu dengan diri Anda sendiri,” tandas Mohd Azmi.
“Rakyat Myanmar membela Anda, untuk demokrasi dan hak asasi manusia, tapi sekarang Anda telah menunjukkan warna sejati Anda,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)