KABUL (Arrahmah.com) – Presiden Afganistan incumbent Hamid Karzai mengundang berbagai kelompok Islam untuk menghadiri sebuah acara bernama ‘Loya Jirga’, pertemuan dewan, dengan tujuan untuk melakukan rekonsiliasi damai dengan Taliban, kata juru bicara pemerintah pada hari Minggu (22/11).
Rencana itu memperlihatkan usaha Karzai untuk ‘merangkul’ dengan kelompok-kelompok ‘militan’ pada masa kepemimpinan keduanya, menuruti pesanan Washington dalam agenda war on terror.
Konstitusi Afghanistan menjadikan bahwa Loya Jirga – majelis tinggi Pashtu – merupakan ‘manifestasi tertinggi dari kehendak rakyat Afghanistan’.
Karzai mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan sebuah Loya Jirga dalam pidato pelantikannya minggu lalu, namun tidak memberikan keterangan yang cukup rinci mengenai rencananya itu.
Di bawah konstitusi Afghanistan, Loya Jirga merupakan sebuah majelis yang terdiri dari anggota parlemen, kepala distrik, dan dewan provinsi dan memiliki hak untuk mengamandemen konstitusi, memberhentikan presiden dan “memutuskan isu-isu yang berkaitan dengan kemerdekaan, kedaulatan nasional, integritas teritorial serta kepentingan nasional tertinggi”.
Pertemuan langka yang diwarnai para tokoh massa ini telah memainkan peran penting selama sejarah Afghanistan.
Dua kali telah diselenggarakan sejak jatuhnya Taliban pada tahun 2001.Pertemuan pertama untuk menentukan Karzai sebagai pemimpin sementara Afghanistan dan yang kedua untuk mengadopsi konstitusi. Pertemuan ketiga, yang dihadiri oleh kepala-kepala suku dari kedua sisi perbatasan Afghanistan-Pakistan, diadakan di Kabul pada tahun 2007 untuk mempererat hubungan antara kedua negara.
Hamid Elmi, juru bicara Karzai, mengatakan bahwa pertemuan itu hanya meripakan pertemuan tradisional yang mampu menyatukan berbagai macam pandangan.
“Loya Jirga bermakna bagaimana untuk menciptakan perdamaian dan bagaimana untuk mengundang Taliban dan berbagai macam kelompok oposisi lainnya di Afghanistan,” katanya. “Mereka tidak datang untuk berbicara tentang kabinet dan pemerintahan. Mereka datang untuk membawa keamanan dan kedamaian.” (althaf/rtrs/dawn/arrahmah.com)