WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang analis pertahanan Amerika Serikat menjelaskan bahwa perang Irak adalah “kesalahan besar” dalam sejarah militer Amerika Serikat setelah kloter terakhir dalam penarikan pasukan Amerika dari Baghdad.
Perang di Irak dan penjajahan berikutnya akhirnya menjadi kesalahan terbesar daripada perang di Vietnam, kata analis Loren Thompson dalam sebuah artikel oleh industri pertahanan yang diterbitkan oleh Forbes.
Ia juga mengatakan, perang gagal mengumpulakan dukungan domestik, yang menyebabkan “kekalahan telak” dari stragtegi Amerika di negara itu (Irak). Mengacu pada tuduhan palsu Barat bahwa Baghdad memiliki senjata pemusnah massal (WMD) sebagai dalih perang, dalam artikel itu dikatakan bahwa WMD adalah ilusi dan tidak pernah ada.
“kami menetapkan bahwa alasan besar lainnya untuk perang dengan Irak, adalah mengira keberadaan elemen al Qaeda, sebgian besar adalah khayalan”, kata Thompson.
Lebih jauh lagi, Thompson menjelaskan mantan Presiden konyol George W. Bush menyatakan untuk membuat “demokrasi sejati” pertama di negara-negara Arab. Thompson menambahkan bahwa pasukan Amerika meninggalkan Irak tidak akan lebih jauh dari Kuwait.
Dia menunjukkan bahwa Washington sepertinya akan menjaga perluasan keberadaan militer untuk memastikan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki “bersedia untuk mengendalikan fungsi-fungsi politik Irak”.
Thompson mengatakan, Pentagon telah mengeluarkan ratusan miliar dolar untuk teknologi baru, untuk mengadakan pelatihan dan taktik utnuk memerangi “pemberontak”. Namun, “pemberontak” di Irak telah berhasil mendorong “mesin besar militer Amerika ke ambang kekalahan”.
(siraaj/arrahmah.om)