NATUNA (Arrahmah.id) – Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah hujan lebat dan tanah longsor menghantam wilayah Natuna, Indonesia.
Foto-foto dan video dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan tanah longsor yang mengalir melalui area hutan dan menimbun rumah-rumah di pulau Serasan yang terpencil.
Potongan-potongan logam dari atap rumah yang terlepas dan pohon-pohon yang tumbang juga terlihat setelah bencana pada Senin (6/3/2023), lansir Al Jazeera (7/3).
Lokasi longsor dan hujan yang terus turun mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan, kata BNPB di Twitter. Komunikasi juga terputus, katanya.
Kepala Badan SAR Natuna, Abdul Rahman, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 15 orang telah dikonfirmasi tewas dan 50 orang hilang.
“Cuaca sedang berubah. Angin masih bertiup kencang. Gelombang pasang tinggi,” kata Junainah, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Riau, yang tidak mau disebutkan namanya.
Sebuah tim pencarian dan penyelamatan beranggotakan 60 orang berangkat ke pulau itu pada Senin sore, dengan perjalanan diperkirakan akan memakan waktu 7 hingga 8 jam dengan kapal cepat.
Juru bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa sebuah helikopter akan dikerahkan pada Selasa untuk mempercepat proses pengiriman logistik.
Jalan utama di daerah tersebut juga terputus karena tanah longsor, sehingga menghambat proses evakuasi.
Indonesia rentan terhadap tanah longsor selama musim hujan, diperparah di beberapa tempat oleh penggundulan hutan, dan hujan lebat yang berkepanjangan telah menyebabkan banjir di berbagai daerah di negara kepulauan ini.
Para ahli mengatakan bahwa bencana-bencana yang berhubungan dengan cuaca di Indonesia mungkin diperparah oleh perubahan iklim. (haninmazaya/arrahmah.id)