JAKARTA (Arrahmah.com) – Jihad Suriah untuk memerangi rezim kafir lagi dzalim Bashar Asad sudah berusia 2 tahun. Di Indonesia geliatnya terasa melalui pemberitaan-pemberitaan yang ada di berbagai jenis media. Beberapa orang ada yang beropini dengan menyamakan konflik Suriah dengan Libya, analisa yang tumpul lagi mentah.
Karena itu Angga Dimas Persada menyebut “Logika dangkal menyamakan krisis Libya dengan jihad Suriah.” Ujar anggota Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) kepada arrahmah.com di Jakarta Senin (17/6/2013).
Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat dengan teliti betapa konflik Libya yang berlangsung tidak menahun. Hanya dalam hitungan bulan rezim Khadafi tumbang. Itu karena fakta dan data Amerika dan NATO turun langsung dengan pesawat tempur dan drone-drone mereka di negeri Libya. Lantas bagaimana dengan negeri para nabi Allah, Suriah. “Suriah sudah berlangsung 2 tahun”, kata Angga.
Oleh karena itu terhadap ucapan beberapa orang, siapapun dia, yang mengatakan bahwa para mujahidin yang berjihad di Suriah dibantu oleh Amerika itu adalah mereka mengutip dari media-media barat. Media barat dan bahkan barat itu sendiri mayoritas menaruh kebencian yang dalam kepada Islam dan kaum muslimin. Maka sikap yang harus diambil adalah:
Pertama, melakukan cek silang atas informasi yang diperoleh. Salah satu upaya yang paling shahih adalah dengan pergi langsung ke Suriah. “Salah satu cara utamanya adalah dengan pergi ke lapangan, buktikan fakta itu, jumpai mereka yang konon katanya meminta bantuan Amerika atau bahkan dibantu Amerika.” Ujar pria berkacamata ini.
Kedua adalah logika yang sudah dikemukakan di atas. Sekiranya revolusi ini didukung oleh Amerika, maka akan berlangsung cepat. “Revolusi ini tidak akan berlangsung panjang seperti ini, akan cepat selesai.” kata Angga. Artinya Bashar Asad akan cepat tumbang.
Adalah benar Amerika hendak terjun langsung atau tidak langsung di Suriah, namun Amerika tidak berani dan tidak punya celah untuk itu. “Memang Amerika ingin bermin di Suriah, namun dia berhati-hati karena Suriah berbeda. Faksi-faksi mujahidin anti Amerika.” Ujar pemuda yang sudah tiga kali ke Suriah ini. Disebutkan pula para mujahidin siap “menyambut” Amerika dengan senjata apabila dia hadir di Suriah
Fakta tentang kehadiran Amerika di Suriah
Para mujahidin mengungkapkan fakta kehadiran kaki tangan Amerika di Suriah yakni di dataran tinggi Goland. Fakta bahwa Amerika membentuk milisi boneka di perbatasan Yordania dan itu difasilitasi oleh Yordania. Pernah diberitakan oleh Kavkaz Centre, media mujahidin Checnya yang banyak mengirim wartawan dan tim infestigasi langsung ke Suriah mendapati bahwa Amerika membentuk milisi-milisi itu, dan mereka mengoperasikan drone-drone yang kerjanya untuk mengamankan Goland dari serangan mujahidin.
Fakta juga di lapangan bahwa pasukan PBB ditempatkan di Goland. Pertanyaannya untuk apa pasukan PBB ada di Goland? Untuk mengamankan Israel. Jadi fakta di lapangan kehadiran Amerika di Suriah adalah di dataran tinggi Goland, lewat milisi boneka dan pasukan PBB untuk mengamankan Israel.
(azmuttaqin/arrahmah.com)