ITALIA (Arrahmah.com) – Italia akan menutup semua toko kecuali toko makanan dan apotek, saat kematian dan kasus virus corona (Covid-19) terus meningkat.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan bar, restoran, penata rambut, dan departemen perusahaan yang tidak penting juga akan ditutup, lansir BBC (12/3/2020).
Sementara itu, Presiden Donald Trump telah menangguhkan semua perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat selama 30 hari sejak Jumat. Dia mengatakan Uni Eropa telah “gagal mengambil tindakan pencegahan yang sama” seperti AS.
Namun, dia mengatakan Inggris akan dibebaskan dari larangan perjalanan baru.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan eabah virus corona sebagai pandemi.
Kepala WHO Dr Tedros mengatakan kasus di luar Cina telah melonjak 13 kali lipat dalam dua minggu.
Pandemi didefinisikan sebagai penyakit yang menyebar di beberapa negara di dunia pada saat yang bersamaan.
Apa yang dilakukan Italia?
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Conte mengatakan setiap dampak dari pembatasan ketat -berlaku dari Kamis hingga 25 Maret- pada tingkat kasus baru akan memakan waktu beberapa minggu untuk dilihat.
Negara ini sudah menutup sekolah, gym, museum, klub malam dan tempat-tempat lain di seluruh negeri.
Italia memiliki lebih dari 12.000 kasus yang dikonfirmasi dan jumlah kematian 827.
Kasus yang dikonfirmasi termasuk pemain untuk klub sepak bola Juventus, Daniele Rugani. Iau saat ini tidak menunjukkan gejala, kata klub.
“Juventus Football Club saat ini mengaktifkan semua prosedur isolasi yang diharuskan oleh hukum, termasuk menyensus mereka yang telah melakukan kontak dengannya,” kata sebuah pernyataan.
Hampir 900 orang yang terinfeksi virus tersebut di Italia, kini dalam perawatan intensif, kata kepala darurat WHO Michael Ryan. (haninmazaya/arrahmah.com)