DEIR EZZUR (Arrahmah.com) – Seorang mujahid tanpa memiliki ilmu syariat hanya akan menjadi perampok. Tidak ada yang membedakan antara seorang perampok dan seorang mujahid selain ilmu. Ilmu syariat itu sangatlah penting bagi seorang mujahid, karena engkau akan menghadapi persoalan darah, engkau akan menghadapi persoalan kehormatan dan engkau akan menghadapi persoalan harta. Maka engkau wajib mengetahui hukum Allah dalam perkara-perkara tersebut.
Itulah nasehat emas Syaikh Khalid bin Abdullah Al-Adam, seorang komandan senior Tanzhim Al-Qaeda kepada seluruh mujahidin Al-Qaeda secara khusus dan kepada mujahidin dari kelompok manapun secara umum. Beliau menyampaikan nasehat emas tersebut dalam pelajaran kelima dari serial training “Al-Amnu wal Istikhbarat”, security dan intelijen.
Jabhah Nushrah sebagai salah satu cabang Tanzhim Al-Qaeda sangat memperhatikan nasehat Syaikh Khalid Al-Adam tersebut. Jabhah Nushrah mendirikan ma’had-ma’had syar’i di beberapa wilayah Suriah untuk mencetak para kader ulama dan juru dakwah dari kalangan mujahidin Jabhah Nushrah secara khusus dan kaum muslimin secara umum. Kantor Berita Himam baru-baru ini melakukan liputan langsung dari Ma’had Syar’i Program Intensif Jabhah Nushrah di propinsi Deir Ezzur.
Syaikh Abu Abdurrahman Asy-Syami dalam penjelasannya kepada Himam menjelaskan pentingnya ma’had syar’i intensif bagi pengkaderan calon ulama dan juru dakwah di tengah mujahidin. Lebih lanjut beliau menjelaskan program pendidikan yang dilaksanakan secara intensif di ma’had syar’i tersebut. Salah satu program yang dijalankan adalah kajian intensif ilmu-ilmu syariat selama 45 hari penuh.
Sebagian besar mujahidin peserta training akan kembali ke medan jihad dan ribath setelah menyelesaikan pendidikan dan training tingkat pertama. Ma’had Syar’i Intensif Jabhah Nushrah juga memberikan jenjang pendidikan dan training lanjutan bagi mujahidin yang telah menyelesaikan tahap pertama training dan dianggap memiliki kemampuan untuk menjadi kader juru dakwah dan ulama.
(muhib al majdi/arrahmah.com)