JAKARTA (Arrahmah.com) – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan bukti-bukti pendekatan adanya potensi gempa besar yang bisa terjadi di atas 9 Magnitudo serta berpotensi tsunami di Selatan Pulau Jawa. Bencana alam serupa pernah terjadi pada 400 tahun silam.
“Bukti tsunami di selatan Jawa, jadi sekitar 400 tahun yang lalu yang kami temukan di sungai di Cikembulan Pangandaran. Tsunami ini cukup besar karena buktinya mulai Banten di Lebak sana sampai dengan Bali. Dan ini menjadi bukti bahwa di selatan Jawa ada ancaman gempa dengan skala di atas 9 yang bisa memicu tsunami,” kata Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto di Jakarta, Jumat (29/1/2021), lansir iNews.
Eko mengungkapkan, untuk potensi gempa besar di selatan Jawa bisa terjadi akibat megathrust. Adapun pengertiannya adalah, gempa bumi berdorongan besar terjadi pada zona subduksi di batas lempeng konvergen destruktif, di mana satu lempeng tektonik tertekan di bawah lempeng yang lain.
“Perlu diperhatikan juga yakni terkait dengan megathrust Jawa yang tentu saja bukan hanya memberikan menghasilkan risiko tsunami tapi dia juga berpotensi menghasilkan gempa,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Eko meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar bisa menyiapkan program soal kesiapan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi di selatan Jawa.
“Nah, ini yang harus kita pikirkan juga bahwa selama ini berdasarkan kawan-kawan bahwa pemerintah daerah lebih konsen kepada perekonomiannya. Tapi tidak terlalu konsen terhadap potensi-potensi tsunaminya di sepanjang selatan Jawa,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)