TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Pejuang Palestina di kota Nablus, Tepi Barat, yang dikenal sebagai Lion’s Den, telah menolak proposal “Israel” untuk meletakkan senjata mereka dan menyerah.
Yedioth Ahronoth melaporkan surat kabar Asharq Al-Awsat yang berbasis di London mengatakan bahwa proposal tersebut mengharuskan kelompok itu untuk meletakkan senjata mereka dan menyerahkan diri kepada Otoritas Palestina (PA) untuk hukuman penjara singkat dengan imbalan amnesti.
Tawaran itu, menurut surat kabar Arab, juga termasuk komitmen “Israel” untuk menahan diri dari menyerang atau menangkap mereka.
Lingkaran militer “Israel” mengonfirmasi proposal tersebut, kata surat kabar itu dan mengklaim bahwa PA sedang berupaya untuk meneruskannya kepada para pejuang perlawanan muda.
Dalam pesannya kepada Lion’s Den, PA mengatakan: “Pendudukan bertekad untuk menghilangkan aktivitas Anda, untuk melenyapkan Anda satu per satu. Jadi mari kita lindungi Anda dari tiraninya.”
Perdana Menteri “Israel” Yair Lapid pada Senin (17/10/2022) mengadakan pertemuan dengan badan keamanan “Israel” yang mencakup mantan Perdana Menteri Naftali Bennett dan Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Pertemuan itu melibatkan diskusi dan proposal tentang bagaimana menghadapi pejuang Lion’s Den di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Anggota kelompok tersebut dikatakan sebagai bagian dari faksi Palestina yang ada, dan mengangkat senjata mereka dan mulai melawan pendudukan sebagai akibat dari kebijakannya dan diserang oleh pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki. (haninmazaya/arrahmah.id)