ABYAN (Arrahmah.id) – Sebuah serangan di Yaman selatan telah menewaskan sedikitnya lima pejuang yang setia kepada kelompok separatis, dalam serangan terbaru yang dituduhkan kepada afiliasi al-Qaeda.
Serangan tersebut terjadi pada Selasa di Wadi Omran di provinsi Abyan dan juga melukai empat pejuang dari Angkatan Bersenjata Selatan, yang setia kepada kelompok separatis Dewan Transisi Selatan, kata juru bicara Dewan Transisi Selatan, Mohammed al-Naqib, dalam sebuah pernyataan, lansir Al Jazeera (1/8/2023).
Dewan separatis ini didukung oleh Uni Emirat Arab dan menguasai sebagian besar wilayah selatan Yaman. Hal ini bertentangan dengan pemerintah yang diakui secara internasional, karena mereka berusaha memisahkan diri dari wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Yaman Selatan, yang bersatu dengan Yaman Utara pada 1990 untuk membentuk Republik Yaman.
Al-Naqib mengatakan bahwa para penyerang menggunakan mortir dan granat berpeluncur roket dan melarikan diri ke daerah pegunungan antara Abyan dan provinsi tetangga, Bayda, di mana mereka dikejar.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penyergapan tersebut.
Bulan lalu, para pejuang yang diduga AQAP bentrok dengan pasukan yang berafiliasi dengan STC di provinsi Shabwa. Setidaknya dua pejuang STC dan satu pejuang AQAP tewas.
Pada bulan September, para pejuang al-Qaeda menewaskan sekitar 20 pejuang yang berafiliasi dengan separatis selatan dalam sebuah serangan di provinsi Abyan.
Perang di Yaman dimulai pada 2014 ketika kelompok teroris Syiah Houtsi yang didukung Iran merebut ibu kota Sana’a dan sebagian besar wilayah utara Yaman dan memaksa pemerintah mengasingkan diri.
Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi, termasuk UEA, melakukan intervensi pada tahun berikutnya untuk mencoba mengembalikan pemerintahan yang diakui secara internasional ke tampuk kekuasaan. (haninmazaya/arrahmah.id)