AMMAN (Arrahmah.com) – Suriah menghadiri pertemuan negara-negara Arab pada Ahad (3/3/2019) untuk pertama kalinya sejak konflik di negara tersebut pecah pada 2011, menandai langkah lain menuju reintegrasi politik negara itu ke wilayah tersebut.
Pembicara parlemen Suriah, Hammouda Sabbagh, pergi ke Amman untuk menghadiri Konferensi ke-29 Uni Parlemen Arab.
Rekannya dari Jordania, Atef al-Tarawneh, menyerukan pidato di negara-negara kawasan “untuk bekerja menuju penyelesaian politik bagi krisis Suriah dan agar Suriah mendapatkan kembali tempatnya” di dunia Arab.
Semakin banyak negara-negara Arab telah menyuarakan dukungan untuk kembalinya Suriah ke Liga Arab, yang menangguhkan keanggotaan negara itu pada November 2011 ketika jumlah korban tewas meningkat dalam perang Suriah.
Namun, perpecahan dalam organisasi pan-Arab, telah menghentikan penerimaan kembali Suriah, yang dengan dukungan Rusia dan Iran telah sebagian besar mendapatkan kembali kendali wilayahnya dari kelompok oposisi.
Tetapi UEA membuka kembali kedutaan Damaskus pada Desember, bulan yang sama dengan Presiden Sudan Omar al-Bashir melakukan kunjungan pertama dari setiap pemimpin Arab ke ibukota Suriah sejak tahun 2011.
(fath/arrahmah.com)