BAYDA (Arrahmah.com) – Sedikitnya lima orang gugur dalam serangan pengecut pesawat tak berawak AS di provinsi Bayda, Yaman selatan.
Kematian terjadi setelah drone AS menembakkan rudal terhadap konvoy tiga mobil di daerah Manaseh pada Senin (28/5/2012).
Seorang pejabat setempat mengatakan target serangan itu adalah salah seorang pemimpin Al Qaeda di provinsi Bayda, Qaed al-Dahab dan saudaranya, namun dilaporkan bahwa keduanya berhasil melarikan diri tanpa cedera.
Meskipun beberapa laporan mengatakan bahwa pemboman itu menewaskan pengawal Dahab, Mujahidin Ansar al-Sharia mengatakan dalam sebuah pesan teks bahwa yang menjadi korban adalah penduduk yang berada di dekat lokasi kejadian.
Serangan itu terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta membela penggunaan pesawat tak berawak sebagai “senjata paling tepat yang kami miliki” dalam kampanye melawan Mujahidin Al Qaeda. Meskipun fakta di lapangan menyatakan bahwa mereka yang menjadi korban dari serangan brutal dan pengecut drone AS adalah warga sipil Muslim tak bersalah. Dilaporkan bahwa sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan drone AS di seluruh dunia dalam waktu kurang dari 24 jam setelah pidatonya tersebut.
Washington telah menggunakan senjata ini di negeri-negeri kaum Muslimin di Pakistan, Afghanistan, Yaman dan Somalia dan mengklaim bahwa mereka menargetkan “teroris”. (haninmazaya/arrahmah.com)