BEIRUT (Arrahmah.com) – Pihak berwenang di Libanon telah melancarkan operasi pengejaran setelah hampir 70 narapidana melarikan diri dari penjara setelah mendobrak pintu sel mereka dan menyerang penjaga penjara.
Pembobolan penjara massal pada Sabtu (21/11/2020) terjadi di sebuah fasilitas yang menahan tahanan pra-peradilan di Baabda, pinggiran ibu kota Libanon, Beirut.
Menurut pernyataan polisi, lima narapidana yang melarikan diri tewas ketika sebuah mobil yang mereka curi saat melarikan diri menabrak pohon selama pengejaran polisi, lansir Al Jazeera.
Polisi juga mengatakan sejauh ini 15 narapidana telah ditangkap kembali dan empat narapidana yang melarikan diri telah menyerahkan diri. Pasukan keamanan menutup area di sekitar penjara dan melakukan perburuan terhadap tahanan yang tersisa.
Presiden Michel Aoun diberi pengarahan oleh menteri dalam negeri sementara, tentang pelarian dan memerintahkan operasi pencarian diintensifkan dan insiden itu diselidiki, kata kantor kepresidenan dalam sebuah posting di Twitter.
Kantor berita negara NNA sebelumnya mengatakan para tahanan telah melarikan diri dari penjara saat fajar setelah membuka pintu sel.
Jaksa Ghada Aoun telah memerintahkan penyelidikan segera atas kasus tersebut.
Berbicara kepada kantor berita AFP, dia tidak mengesampingkan kemungkinan “kolusi antara tahanan dan petugas keamanan yang bertugas melindungi sel mereka”.
Hakim Fadi Akiki, perwakilan pemerintah di pengadilan militer, mengadakan pertemuan dengan aparat keamanan setelah memeriksa fasilitas penahanan dan lokasi kecelakaan mobil. (haninmazaya/arrahmah.com)