ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Lima mujahid asal Amerika yang bermaksud memasuki Afghanistan melalui perbatasan Pakistan, tertangkap di perbatasan oleh tentara boneka Pakistan. Mereka ingin bergabung dengan mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Mereka mengatakan tidak terkait dengan jaringan Al-Qaeda.
“Kami bukan teroris,” ujar Ramy Zamzam, salah seorang dari kelimanya seperti yang dilansir AP saat ia memasuki ruang persidangan di kota Sargodha. Mereka ditangkap pada Desember lalu.
“Kami adalah jihadi dan jihad bukan terorisme,” lanjut Zamzam (22) seorang Amerika keturunan Mesir, ia juga seorang mahasiswa Kedokteran Gigi di Universitas Howard, Washington.
Jihad dimaknai berbeda-beda oleh kaum Muslim, namun Zamzam dan rekannya mengatakan bahwa jihad adalah perang, perang melawan tentara kafir yang menduduki daratan Muslim.
“Mereka mengatakan mereka ingin memasuki Afghanistan untuk menolong saudara Muslim mereka yang tengah menghadapi penjajahan, yang menjadi korban tentara asing,” ujar salah satu pengacara Zamzam dan rekannya, Ameer Abdullah Rokhri.
Ini adalah pertama kalinya, laki-laki berumur 19-25 tahun yang berasal dari Washington menghadapi persidangan sejak mereka ditangkap. Mereka mengenakan pakaian seperti masyarakat Barat lainnya, yaitu celana jeans dan t-shirt. Mereka akan menghadapi tuntutan di bawah UU “anti-terorisme”.
Kelimanya dikabarkan menghilang dari keluarga mereka pada November silam. Kasus ini semakin memperlihatkan bahwa Muslim dari wilayah manapun, termasuk Barat mendukung jihad di Afghanistan, mereka melakukan perjalanan menuju Pakistan untuk bergabung dengan kelompok jihad di sana. (haninmazaya/AP/arrahmah.com)