MANAMA (Arrahmah.com) – Lima ledakan bom telah menghantam ibukota Bahrain, menewaskan dua pembersih jalanan dan melukai petugas kebersihan, ujar para pejabat. Ledakan datang di tengah meningkatnya kekerasan oleh pasukan anti-rezim dalam pemberontakan hampir 21 bulan melawan penguasa negara Teluk Arab yang mendukung Barat, lapor Rusia Today.
Agen berita resmi Bahrain, BNA mengatakan ledakan tersebut sebagai “aksi terorisme”.
BNA tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai insiden yang datang setelah pemerintah mengatakan pada pekan lalu pihaknya telah melarang semua unjuk rasa dan pertemuan demi menjamin keselamatan publik, lansir Al Jazeera.
Larangan itu dikecam oleh Amnesti Internasional yang berbasis di Inggris sebagai pelanggaran terhadap hak untuk kebebasan bersekspresi dan berkumpul secara damai.
Polisi Bahrain telah menjadi target ledakan beberapa kali di tahun ini, karena pemerintah telah meningkatkan upaya untuk memadamkan pemberontakan yang telah bergolak sejak aksi protes damai pecah pada awal tahun 2011.
Tetapi bom kali ini menargetkan warga sipil yang jarang terjadi.
Bahrain merupakan sekutu dekat AS, merupakan rumah bagi Armada Angkatan Laut AS ke-5.
Menteri Luar Negeri dari Dewan Kooperasi Teluk yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, berencana bertemu di Manama pada Rabu (7/11/2012) untuk membahas isu-isu regional.
Peretmuan tersebut akan membahas ketegangan Bahrain dan bentrokan yang tumbuh di Kuwait antara pasukan keamanan dan oposisi yang dipimpin oleh Islamis.
Lebih dari 55 orang telah tewas dalam kerusuhan Bahrain sejak Februari 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)