RABAT (Arrahmah.com) – Dengan dalih meningkatkan tekanan pada Presiden Bashar Al Assad, para menteri luar negeri dalam Liga Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memberi waktu tiga hari pada Suriah sebelum akhirnya memberlakukan resolusi untuk menghentikan aksi pembantaian rezim terhadap rakyatnya sendiri, Reuters melansir pada Rabu (16/11/2011).
“Ini adalah usaha kami untuk menekan Suriah sembari mempersiapkan rencana untuk memberlakukan sanksi ekonomi terhadap negara yang diskors dari organisasi,” kata Menlu Qatar, Syaikh Hamad bin Jassim al Thani.
Liga Arab tidak menjelaskan apa yang akan terjadi jika Suriah enggan untuk mematuhi keputusan badan regional tersebut.
Sementara itu Perancis menarik dubesnya dari Suriah dan melalui Menlunya, Alain Juppe, menyatakan bahwa Paris sedang bekerja sama dengan Liga Arab untuk mendesak PBB mengeluarkan resolusi. Selain Perancis, Jerman dan Inggris pun turut serta dalam hal ini.
Bulan lalu, Rusia dan Cina memilih resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengecam tindakan Damaskus.
“Kekerasan baru sedang berlangsung dan telah menyebabkan ditutupnya misi Perancis di Aleppo dan Latakia, serta menyebabkan kami harus menarik duta besar kami ke Paris,” kata Juppe, mengacu pada serangan akhir pekan oleh demonstran pro-Assad di kantor diplomatik Prancis, Turki, dan Saudi, di Suriah. (althaf/arrahmah.com)