KAIRO (Arrahmah.com) – Liga Arab menjadwalkan untuk mengadakan pertemuan darurat di Kairo pada tingkat delegasi permanen pada Rabu (19/2/2014) untuk membahas masalah tahanan Palestina di penjara-penjara zionis “Israel”, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengatasi penderitaan para tawanan Palestina dan untuk mengungkapkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah zionis “Israel” terhadap mereka.
Hal ini juga bertujuan untuk membawa permasalahan para tawanan Palestina kepada organisasi PBB dan masyarakat internasional, dalam rangka untuk menekan pemerintah zionis “Israel” untuk membebaskan para tawanan tersebut.
Barakat al-Farra, duta Otoritas Palestina di Kairo dan perwakilan tetap untuk Liga Arab, menegaskan bahwa pertemuan itu dijdwalkan dalam rangka untuk internasionalisasi masalah para tawanan dan untuk menghapus praktik tidak manusiawi zionis “Israel” terhadap tahanan Palestina, selain menawarkan dana untuk mendukung para tawanan Palestina.
Ia menyerukan masyarakat internasional untuk ikut memikul tanggung jawab dalam hal pembebasan para tawanan Palestina.
Dia menjelaskan bahwa dukungan dana ini bertujuan untuk memberikan kehidupan yang layak bagi para tawanan Palestina setelah mereka dibebaskan dari penjara-penjara zionis “Israel”.
Di Gaza, Menteri urusan tawanan dan mantan tawanan Palestina, Dr. Athallah Abu Sabah meminta kepada Liga Arab untuk membela masalah Palestina, terutama dalam hal tawanan di dalam penjara Zionis “Israel”.
Pernyataan tersebut diungkapkan Abu Sabah dalam konferensi persnya, Rabu (19/2) yang akan mengirimkan surat resminya kepada Liga Arab dengan tema “Selamatkan anak-anak kami dari penjara Zionis sebelum terlambat”. Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting dan pihak-pihak yang memiliki perhatian terhadap nasib para tawanan.
“Saya mengingatkan kepada Sekretaris Jenderal Liga Arab, Babil Arabay bahwa ada bagian dari wilayah Arab yang bernama Palestina yang dihuni kurang lebih 5 juta, yang hingga kini hidupnya masih dalam penjajahan. Lebih dari satu juta orang ditawan di penjara-penjara Zionis.”
Ia minta Liga Arab merealisasikan keputusan-keputusannya yang telah diambil sebelumnya mengenai masalah para tawanan. Tidak hanya pernyataan atau keterangan yang kosong dari implementasi dan bukti. Ia juga menyerukan Liga Arab untuk mengambil langkah-langkah hukum untuk mengangkat masalah tawanan ini ke mahkamah internasional, termasuk di dalamnya melindungi tawanan dari semua kejahatan yang dilakukan Zionis “Israel” di dalam penjara. (ameera/arrahmah.com)