TRIPOLI (Arrahmah.com) – Menurut Organisasi Pemantau Kejahatan Libya, 30 aktivis telah ditangkap di kota Al-Marj sejak 12 September, menyusul gelombang protes yang melanda daerah itu.
Organisasi tersebut mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa pada Senin pasukan keamanan menangkap aktivis Monem Mohamed Al-Nazuri, yang berpartisipasi dalam protes tersebut.
Menurut angka awal, jumlah tahanan telah mencapai 30 orang. Namun, organisasi tersebut masih mendokumentasikan penangkapan tersebut.
Organisasi tersebut meminta Kementerian Dalam Negeri dari pemerintah sementara, yang berafiliasi dengan Parlemen Tobruk, untuk mengakhiri penangkapan sewenang-wenang dan segera membebaskan para demonstran, sambil menganggapnya bertanggung jawab atas keselamatan para tahanan.
Kamis lalu, kota Benghazi dan Al-Marj menyaksikan protes di mana para demonstran menyatakan ketidakpuasan mereka dengan layanan yang memburuk, standar hidup yang rendah, dan pemadaman listrik.
Video yang beredar di platform media sosial dan dipublikasikan oleh media lokal menunjukkan ratusan pengunjuk rasa di Benghazi memblokir jalan dan membakar ban, sementara banyak pengunjuk rasa berbagi rekaman video tentang diri mereka yang membakar foto-foto Haftar.
(fath/arrahmah.com)