TRIPOLI (Arrahmah.com) – Dewan Transisi Nasional Libya pada hari Rabu (8/8/2012) mengalihkan kekuasaan pada majelis yang baru saja terpilih sebagai salah satu simbol dari transisi damai pasca runtuhnya kediktatoran Muammar Gaddafi.
“Saya menyerahkan hak prerogatif konstitusional untuk Majelis Umum Nasional, yang mulai sekarang adalah wakil sah rakyat Libya,” kata Mustafa Abdel Jalil, kepala NTC.
Beberapa menit sebelumnya, 200 anggota majelis dilantik oleh presiden Mahkamah Agung Libya.
“NTC tidak ada lagi. Telah dibubarkan,” kata anggota dewan, Othman Ben Sassi, pada AFP.
Abdel Jalil menyambut apa yang dia sebut sebagai “penyerahan kekuasaan pertama dalam sejarah Libya”. Ia pun menyebut momen tersebut sebagai “moment bersejarah” bagi semua rakyat Libya.
Namun ia mengakui bahwa “kesalahan” telah dibuat dalam suatu periode transisi “luar biasa” dan bahwa keamanan dan pelucutan senjata merupakan masalah yang belum diselesaikan pada waktunya.
Dia mengatakan NTC juga telah gagal menemukan solusi untuk krisis pengungsi, yang katanya merupakan “tragedi sejati”.
“Kami tidak dapat menjamin keamanan seperti yang kami harapkan,” katanya.
Abdel Jalil mengumumkan bahwa ia akan pensiun dan berhenti sebagai kepala NTC dan jabatan hakim yang sudah ia dapatkan sejak zaman Gaddafi yang tewas pada Oktober tahun lalu. (althaf/arrahmah.com)