TRIPOLI (Arrahmah.com) – Tentara oposisi bertempur melawan loyalis Gaddafi untuk menggulingkan kekuasaan dari kota Bin Jawad, di utara Libya, lapor agen berita internasional pada Minggu (27/3/2011). Dua lusin truk pejuang oposisi hadir di tengah kota. Tentara anti-pemerintah ini berencana untuk terus menekan hingga ke sepanjang pantai Mediterania.
Dilaporkan bahwa tentara oposisi Libya sebelumnya telah mengambil laih pelabuhan eksportir minyak, Ras Lanuf di kota Marsa el-Brega, yang berlokasi di utara. Mereka juga mengambil alih kontrol kota strategis penting, Ajdabiya pada Sabtu lalu.
Menurut laporan media Barat, penentang pemimpin Libya dengan cepat bergerak melalui pantai utara, mengambil kota-kota baru.
Sementara itu, Dewan NATO pada tingkat duta besar akan mengadakan pertemuan terkait operasi tentara internasional di Libya, ujar layanan pers markas NATO.
Dalam wawancara, badan ini tidak menutup kemungkinan bahwa akan membuat pernyataan mengenai hasil pertemuan. Sebelumnya pada Jumat, sumber NATO mengatakan bahwa pertemuan Dewan NATO pada Minggu dibuat untuk mengambil keputusan untuk mengelola tidak hanya operasi laut untuk melarang impor senjata ke Libya dan tidak hanya menegakkan zona pelarangan terbang, namun juga, mungkin, komponen lain dalam operasi militer.
Sementara itu, terhadap latar belakang pertempuran darat yang didukung udara, tentara aliansi Barat yang membombardir Libya juga mengintensifkan perang informasi.
Rezim Obama secara resmi mengatakan bahwa mereka menganggap laporan pemimpin Libya mengenai kematian sipil tidak mendasar. Hal ini dikatakan kemarin (27/3) oleh Robert Gates dalam sebuah wawancara dengan televisi CBS.
“Kebenaran dari hal ini adalah kami sulit menemukan bukti dari setiap korban sipil,” klaim Gates.
Dia melaporkan sejumlah laporan intelijen yang mengklaim bahwa “tentara di bawah kendali Muammar Gaddafi secara khusus membawa jenazah orang yang sebelumnya mereka bunuh ke tempat pemboman dan mengatakan bahwa mereka korban serangan koalisi”.
Dalam pernyataannya, Gates tidak repot-repot menjelaskan bagaimana tentara Libya membawa mayat di kota-kota yang dikendalikan oleh lawannya dari oposisi.
Departemen Kesehatan Libya pada Jumat mengatakan bahwa 114 Muslim tak bersalah tewas selama 4 hari pengeboman oleh tentara Barat.
Sementara itu, pesawat tempur aliansi Barat juga menghantam kota Sabha di barat daya Libya, lapor BBC. (haninmazaya/arrahmah.com)