TRIPOLI (Arrahmah.com) – Puluhan pejabat terpilih Libya pada Selasa (28/9/2021) menolak klaim Rusia bahwa majelis tinggi parlemen Libya meminta pasukan asing untuk terlibat di negara itu.
Menteri Luar Negeri Moskow Sergey Lavrov mengatakan kepada pers di New York pada Sabtu pekan lalu bahwa kehadiran pasukan asing di Libya timur dibuat atas permintaan Dewan Perwakilan Rakyat Libya, Anadolu melaporkan pada Rabu (29/9).
Ke-48 anggota DPR Libya (HoR) merilis pesan kolektif sebagai balasan atas Lavrov.
Mereka mengatakan bahwa mereka “dengan tegas menyangkal apa yang dikatakan dalam pernyataannya … [Kami] tidak meminta, sebagai anggota parlemen, [untuk] intervensi Rusia, kami juga tidak meminta bantuan pasukan asing, baik secara langsung maupun tidak langsung.”
Pesan itu juga menyerukan “semua pasukan asing untuk meninggalkan wilayah Libya segera dan tanpa syarat”.
HoR sebelumnya adalah badan legislatif dari otoritas berbasis timur yang menyaingi pemerintah Tripoli yang diakui secara internasional. Ini terkait erat dengan panglima perang Libya timur Khalifa Haftar dan terletak di kota Tobruk.
Sementara bergabung dengan konsensus Pemerintah Persatuan Nasional sebagai bagian dari rencana rekonsiliasi PBB pada bulan Maret, HoR mengatakan Selasa lalu bahwa mereka tidak percaya pada otoritas ini.
HoR menegaskan akan tetap dalam kapasitas sementara, menurut Reuters.
Secara formal ada 200 anggota parlemen di HoR, meskipun hanya 130 atau lebih yang biasanya hadir di parlemen, dan ada anggota parlemen yang telah keluar dari badan tersebut atau meninggal, lansir Anadolu.
Libya telah terperosok oleh ketidakstabilan selama bertahun-tahun dan baru berhasil mengakhiri perang saudara pada tahun 2020.
Di antara para pejuang luar negeri di Libya adalah tentara bayaran Grup Wagner Rusia, yang telah mendukung Haftar.
Rusia menolak anggapan ada hubungan antara dirinya dan Wagner, meskipun ada indikasi kuat bahwa asosiasi keduanya memang ada.
Data yang ditemukan pada tablet milik seorang tentara bayaran di Libya yang dilaporkan oleh BBC menunjukkan adanya hubungan dengan angkatan bersenjata Moskow. (Althaf/arrahmah.com)