BEIRUT (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Libanon telah menahan 16 orang sebagai bagian dari penyelidikan atas ledakan gudang pelabuhan Beirut yang mengguncang ibu kota, kantor berita negara NNA melaporkan (6/8/2020).
Mengutip Hakim Fadi Akiki, seorang perwakilan pemerintah di pengadilan militer, NNA melaporkan bahwa pihak berwenang sejauh ini telah menginterogasi lebih dari 18 pejabat pelabuhan dan bea cukai serta individu yang bertanggung jawab atau terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan di gudang yang menyimpan bahan dengan daya ledak tinggi.
“Enam belas orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan,” kata Akiki tanpa mengungkapkan nama-nama mereka. Dia mengatakan penyelidikan terus berlanjut.
Pemerintah Libanon telah memberikan waktu empat hari kepada komite investigasi yang menyelidiki ledakan itu, untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan besar tersebut, Menteri Luar Negeri Charbel Wehbe mengatakan kepada radio Perancis.
Jumlah korban tewas akibat ledakan itu meningkat menjadi 157 orang dan melukai lebih dari 5.000 lainnya.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menawarkan dukungan Perancis untuk rakyat Libanon dalam kunjungannya ke Beirut setelah ledakan pelabuhan itu, ia mengatakan Libanon yang dilanda krisis akan “terus tenggelam” kecuali para pemimpinnya melakukan reformasi.
https://www.youtube.com/watch?v=YuIpnlQHFLc&ab_channel=arrahmahcom
(haninmazaya/arrahmah.com)