BEIRUT (Arrahmah.id) – Pejabat Libanon pada Kamis (8/12/2022) membantah bahwa maskapai penerbangan Iran Maraj menggunakan bandara Beirut untuk pengiriman senjata, sebagaimana dilansir oleh media Saudi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Fadi al-Hassan mengatakan tuduhan itu “tidak benar” dan bahwa Maraj, yang mulai terbang ke bandara Beirut pada 14 November, memenuhi semua peraturan keamanan.
Outlet media Saudi al-Arabiya mengklaim pada Rabu (7/12) bahwa Maraj “dapat mengangkut senjata dan peralatan ke Hizbullah” melalui penerbangan sipil ke bandara Beirut.
Outlet tersebut tidak menyebutkan sumbernya untuk klaim tersebut dan The New Arab tidak dapat memverifikasi klaim tersebut. Maskapai Maraj tidak menanggapi permintaan komentar.
Maskapai penerbangan Meraj dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada Agustus 2014 karena “mengangkut kargo ilegal, termasuk senjata, dari Teheran ke rezim Suriah setidaknya sejak 2013.”
Iran dikenal karena mengangkut senjata dan peralatan militer lainnya ke Suriah melalui bandara Damaskus.
Pesawat tempur “Israel” sering mengebom sasaran Iran di negara itu, termasuk bandara Damaskus, untuk memutuskan jalur pasokan Iran.
Hizbullah, milisi dan partai politik pro-Iran, campur tangan sejak awal perang sipil Suriah untuk memastikan ‘koridor darat’ yang digunakannya sebagai rute pasokan antara Libanon dan Iran tetap terbuka.
Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan pada Rabu (7/12) bahwa Direktur Jenderal Perhubungan Udara mengikuti perkembangan di bandara Beirut.
Mawlawi menambahkan bahwa dia sangat ingin “menerapkan hukum Libanon dan melindungi Libanon.” (zarahamala/arrahmah.id)