BEIRUT (Arrahmah.id) – Pemerintah caretaker Libanon, pada Rabu (18/1/2023), menyetujui pembukaan jalur kredit senilai $116 juta untuk memperbaiki jaringan listrik negara tersebut, kantor berita Anadolu melaporkan.
“Uang muka sebesar $62 juta untuk sektor listrik telah disetujui,” kata Perdana Menteri Najib Mikati dalam sebuah konferensi pers di ibu kota Beirut.
Ia menambahkan bahwa sejumlah $54 juta juga telah dialokasikan untuk pekerjaan pemeliharaan.
Dua pembangkit listrik utama Libanon kadang-kadang mengalami kerusakan dan membutuhkan perawatan berat.
Pada Senin, Menteri Energi Libanon, Walid Fayad, mengumumkan sebuah inisiatif untuk mengatasi pemadaman listrik kronis di negara tersebut dengan biaya $600 juta selama lima bulan untuk meningkatkan pasokan listrik menjadi 10 jam per hari.
Sejak 2019, Libanon telah dilanda krisis ekonomi yang melumpuhkan yang, menurut Bank Dunia, merupakan salah satu yang terburuk yang pernah terjadi di dunia pada zaman modern. (haninmazaya/arrahmah.id)