AGAM (Arrahmah.id) – Sebanyak 14 dari 16 kecamatan terdampak hujan abu dan batu akibat letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, setelah Gunung Marapi meletus, pada Ahad (3/12/2023) siang.
“Ini data yang kita peroleh dari masing-masing camat. Terdapat empat kecamatan terdampak hujan abu dan batu dari 14 kecamatan, yaitu Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek, dan Malalak,” kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendri di Lubuk Basung dikutip dari laman Antara, Senin (4/12/2023).
Selain itu, dia mengatakan, terdapat 10 kecamatan terdampak hujan abu. Yaitu, Kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Ampek Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.
Namun, sementara ini juga terdapat dua kecamatan dari 16 kecamatan Kabupaten Agam tidak terdampak letusan Gunung Marapi.
“Yaitu, Kecamatan Palupuh dan Ampek Nagari,” ujar dia.
Tapi, kata dia, para warga di empat kecamatan terdekat Gunung Marapi masih bertahan di rumah mereka. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, letusan ditandai dengan kolom abu setinggi 3.000 meter di atas puncak.
Atau 5.891 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Marapi meletus, pada Ahad (3/12/2023), pukul 14.54 WIB.
BPBD Agam, lanjut Olkawendri, mengimbau masyarakat tidak ke luar rumah dan tidak lupa memakai masker.
“Agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” jelasnya.
(ameera/arrahmah.id)