HASAKAH (Arrahmah.id) — Lembaga nirlaba Turki diduga membantu mengeluarkan anggota keluarga militan Islamic State (ISIS) untuk kabur dari Kamp Al Hol yang dikuasi milisi Kurdi SDF.
Anggota keluarga ISIS ini membayar ribuan dolar agar mereka dikeluarkan menuju ke wilayah yang dikuasai oleh Turki dan kelompok perlawanan Suriah pro Turki, Tentara Nasional Suriah (SNA).
Pada 25 Januari 2021, dilansir North Press Agency (21/6/2022), pasukan SDF menangkap seorang penyelundup, yang bekerja menyelundupkan anggota keluarga ISIS dari Kamp AL Hol menuju kota Tel Hamees dekat perbatasan Irak-Suriah.
Pada bulan yang sama, pasukan Asayish menangkap lusinan anggota keluarga ISIS yang mencoba melarikan diri dari kamp bersama anak-anak mereka dengan bersembunyi di truk air.
Pada Juli 2020, rekaman video yang diperoleh North Press menunjukkan pengemudi truk air, milik Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), mencoba menyelundupkan keluarga ISIS dari kamp.
Pada bulan Mei 2022, tujuh wanita asing, dua Maroko dan lima Rusia, bersama 14 anak berhasil melarikan diri dari kamp. Namun, Pasukan Kurdi Asayish dan SDF berhasil menggagalkan upaya tersebut dan menangkap mereka sebelum mencapai tujuan.
Perempuan Maroko ditangkap di pedesaan barat Manbij pada 4 Juni, sedangkan perempuan lainnya ditangkap bersama anak-anak mereka di pedesaan Hasakah pada pertengahan Mei.
Menurut apa yang dikatakan para wanita ini kepada North Press Agency, para wanita Maroko sedang menuju ke Jarablus sementara orang-orang Rusia menuju ke Sere Kaniye (Ras al-Ain).
Fatima al Zahraa Abdulhafiz (17) mengatakan bahwa dia berhasil melarikan diri dari kamp pada pertengahan Mei melalui kendaraan pengumpul sampah setelah berkoordinasi dengan salah satu teman Maroko-nya di Idlib, yang ditahan oleh Hayat Tahrir al Sham (HTS).
Teman Marokonya di Idlib adalah orang yang mengumpulkan $ 18.000 untuk mengeluarkan dirinya dari kamp Al Hol.
Bess Khanum Alkbirr (30), keluarga militan ISIS asal Dagestan Rusia mengatakan bahwa dia telah membayar $15.000 untuk keluar dari kamp.
Keduanya mengatakan bahwa pada awalnya lembaga nirlaba IHH membantu wanita Turki yang menjadi keluarga militan ISIS, tetapi setelah itu membantu semua wanita, orang Arab dan non-Arab.
IHH adalah Organisasi Non-Pemerintah kemanusiaan asal Turki yang didirikan pada tahun 1992 dan secara resmi terdaftar di Istanbul pada tahun 1995.
IHH banyak membantu pengungsi yang ada di Kamp Al Hol.
Kamp Al Hol adalah tempat pengungsian serta penahanan 56.775 orang anggota keluarga ISIS yang berasal dari seluruh dunia. Kondisinya sangat buruk dan tidak layak dihuni. Selain tempat yang sempit, sanitasi dan fasilitas kesehatan sangat minim disana. Sehingga menyebabkan banyak anak-anak yang meninggal. (hanoum/arrahmah.id)