JENEWA (Arrahmah.com) – Organisasi bantuan masih belum bisia mengakses semua negara bagian Rakhine yang bergolak di Myanmar, di mana kekerasan mematikan telah mengungsikan ratusan ribu Muslim minoritas, ungkap lembaga bantuan makanan PBB dan Palang Merah pada Jumat (15/9/2017) di Jenewa.
“Kami tidak bisa pergi ke bagian utara karena operasi militer sedang berlangsung,” kata Bettina Luescher, juru bicara Program Pangan Dunia.
Sedangkan, lembaga bantuan makanan PBB telah melanjutkan pengiriman di bagian tengah Rakhine pekan ini bagi 50.000 orang terlantar.
Sementara itu, Palang Merah telah mampu membantu 10.000 orang di Myanmar, bantuannya sebagian besar mencapai kota-kota.
Organisasi tersebut tidak memiliki akses ke desa-desa, menurut Sanela Bajrambasic, juru bicara Komite Internasional Palang Merah.
Palang Merah tidak tahu berapa desa yang telah hancur sejak kekerasan tersebut pecah akhir bulan lalu, katanya.
“Penelitian lapangan kami mendukung apa yang ditunjukkan oleh citra satelit – bahwa militer Burma (Myanmar) secara langsung bertanggung jawab atas pembakaran massal desa Rohingya di negara bagian Rakhine utara,” kata Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch Asia.
(ameera/arrahmah.com)