JAKARTA (Arrahmah.com) – Legislator, anggota Komisi III DPR Sarifuddin Suding menyebut BNPT dibawah kepemimpinan Ansyad Mbai memelihara aksi kekerasan di Poso.
Dirinya mengaku selalu mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat Poso, yang merupakan konstituen daerah pemilihannya, terkait aksi terorisme yang selalu muncul.
“Saya prihatin, termasuk di Poso. Apa enggak bisa dihentikan? Apa sengaja dipelihara? Kenapa enggak ada kerja sama lintas sektoral, jangan sekadar Densus, karena warga di sana enggak tahu BNPT,” kata Suding dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Senin.
Selain menilai kelompok jaringan Poso dipelihara, Suding juga meminta BNPT dibubarkan lantaran dapat dimanfaatkan untuk pengalihan isu. Dia mengaitkan saat terjadi kenaikan BBM terjadi aksi kekerasan bersenjata di Poso.
“Kalau ada kejadian, pasti meledak di Poso. Boleh jadi barang ini dipelihara untuk mengalihkan isu nasional. Kita usulkan ke pemerintah agar BNPT ini dibubarkan saja karena menghabiskan anggaran,” tuturnya, tulis tribune Senin
Mendengar pernyataan Sudding, Mbai pun terlihat emosi. Katanya, Sudding mempertanyakan hal yang sama selama tiga tahun terakhir.
“Pertanyaan Pak Sudding berturut-turut sama sudah tiga tahun. Pernyataan emosional dibubarin, suara teroris memang begitu. Saya pikir pernyataan itu tidak bisa. Kan bisa datang ke BNPT,” ucap Mbai. (azm/arrahmah.com)