NEW DELHI (Arrahmah.id) — Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dianggap sebagai orang Yahudi karena sudah mengizinkan konsumsi minuman beralkohol dan bioskop di kerajaan.
Tudingan ini dilontarkan Presiden Asosiasi Imam Seluruh India, Maulana Sajid Rashidi.
“Saya tidak akan gentar untuk mengatakan bahwa MBS bisa jadi anak dari orang tua Yahudi,” katanya, seperti dikutip Opindia (10/1/2022).
“Orang Yahudi memiliki misi merusak untuk membereskan Islam. Mereka bekerja untuk menabur perselisihan di antara umat Islam dan menyebabkan pertikaian di antara kita. Jadi, saya tidak akan terkejut jika MBS memiliki keturunan Yahudi,” kata Rashidi.
Tudingan itu muncul selama interaksi Rashidi dengan jurnalis Pakistan; Arzoo Kazmi, yang videonya telah diunggah di saluran YouTube jurnalis tersebut.
Selama percakapan, yang menyentuh diskusi tentang Muslim India dan Pakistan, realitas “Jannat”, dan reformasi dalam Islam, Rashidi mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi MBS sedang mencoba untuk menjauhkan Muslim dari keyakinan mereka.
Saat ditanya bagaimana MBS berusaha untuk mencairkan interpretasi puritan Islam di Kerajaan Saudi dengan membawa reformasi, Rashidi menyatakan bahwa pembukaan toko minuman keras, bar dan kasino tidak dapat disebut sebagai reformasi di bawah Islam.
Dia menambahkan, sebaliknya, mengizinkan konsumsi minuman keras dan perjudian sangat dilarang oleh Islam dan dianggap haram.
“Saya tidak ingin membuat tulang tentang ini. Apa yang disebut reformasi yang dibawa oleh Mohammed bin Salman tidak sesuai dengan Islam. Dia harus mengambil sehelai daun dari buku-buku nenek moyangnya, bagaimana mereka menjaga martabat kerajaan dan melindungi kehormatan Islam,” katanya.
“Pembatasan hijab yang santai, pembukaan toko minuman keras, gedung bioskop, tidak terbayangkan di Arab Saudi sebelumnya. Apa yang bisa dikatakan tentang kemalangan pria yang mempertimbangkan untuk membuka gedung bioskop di kota suci Madinah.”
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi belum berkomentar atas tudingan tokoh muslim India tersebut.
Pangeran MBS, putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, memang telah meluncurkan reformasi ekonomi, sosial dan budaya di bawah program yang dinamakan “Visi 2030 Arab Saudi”.
Melalui reformasi itu, MBS ingin ekonomi Arab Saudi berhenti dari ketergantungan pada minyaknya.
Berbagai hiburan dan event berskala internasional termasuk konser musik telah digelar di Arab Saudi. (hanoum/arrahmah.id)