ANKARA (Arrahmah.com) – Seorang pejabat daerah tewas di wilayah yang dihantam pertikaian di Turki bagian tenggara pada Senin (28/3/2016) setelah kekerasan akhir pekan yang juga merenggut nyawa hampir 30 kelompok militan dan tentara, menurut sumber-sumber keamanan, sebagaimana dilansir Saudi Gazette.
Ibrahim Inco, seorang kepala desa di Sarioren, provinsi Sanliurfa, ditembak setelah diduga milisi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) membajak mobilnya.
Mereka melarikan diri setelah meledakkan bahan peledak yang menargetkan sebuah kendaraan militer. Tiga tentara terluka dalam ledakan itu, kata sumber keamanan Turki.
Ini merupakan kekerasan terbaru yang berlangsung di wilayah Turki bagian tenggara setelah PKK memulai serangan pada Juli setelah sebelumnya terjadi gencatan senjata selama 2 tahun. Bentrokan pun terjadi selama berbulan-bulan, yang menjadi salah satu periode paling mematikan dalam 31 tahun pemberontakan. Pihak militer mengatakan bahwa sebanyak 25 kelompok militan PKK tewas di kota-kota Nusaybin, Sirnak dan Yuksekova dalam bentrokan pada akhir pekan.
Pada Ahad (27/3), dua tentara tewas dan tujuh luka-luka di Nusaybin, sebuah kota di perbatasan Suriah, ketika kelompok militan meledakkan bom di sebuah gedung pasukan keamanan, kata sumber-sumber keamanan.
Dalam insiden terpisah di Nusaybin, seorang tentara tewas oleh tembakan sniper, dan seorang polisi tewas dalam serangan bom.
Nusaybin adalah kota terbaru yang menjadi target operasi keamanan saat militer mencoba untuk membasmi kelompok militan PKK dari pusat-pusat perkotaan di mana mereka telah mendirikan barikade dan menggali parit. Militer Turki juga telah meluncurkan puluhan serangan udara terhadap basis PKK di Irak utara.
(ameera/arrahmah.com).