MANILA (Arrahmah.com) – Sebuah bom meledak pada Sabtu (25/10/2010) di atap sebuah gereja Katolik Roma di markas kepolisian di wilayah yang didominasi Muslim, Philipina Selatan, melukai enam orang, ujar jurubicara militer Philipina.
Imam Katolik yang merayakan misa Natal pagi ini, merupakan salah satu korban luka, tambah Letnan Kolonel Randolf Cabangbang.
Cabangbang mengatakan sekitar 100 orang berada di pusat basis kepolisian utama di pulau Jolo, dimana kelompok Abu Sayyaf, yang terhubung dengan Al-Qaeda terkenal kuat di daerah tersebut.
“Kami telah menempatkan pasukan dalam keadaan waspada untuk mencegah serangan serupa di gereja-gereja lain,” ujar Cabangbang.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu.
Puluhan tentara khusus AS juga disebar di Jolo sejak 2004 untuk menolong militer Philipina menghadapi kelompok perlawanan. Sejak saat itu, tentara kafir Philipina seperti tidak memiliki belas kasihan terhadap Muslim di Philipina Selatan, mereka membakar rumah-rumah warga, juga masjid dan melakukan pembantaian terhadap Muslim.
Ratusan Muslim harus mengungsi dari rumah mereka dan tinggal di barak-barak pengungsian yang juga tidak aman, karena di sana mereka juga mendapat serangan membabi-buta dari tentara salibis Philipina. (haninmazaya/arrahmah.com)