DAMASKUS (Arrahmah.com) – Dua ledakan menyerang jantung ibukota Suriah, Damaskus, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 31 lainnya, lapor televisi pro-rezim, al-Ikhbariya seperti dikutip Al Jazeera.
“Dua pembom ‘bunuh diri’ menyerang alun-alun Marjeh, menimbulkan korban dan kerusakan material,” klaim reporter al-Ikhbariya pada Selasa (11/6/2013) dalam laporannya.
Televisi tersebut memperlihatkan rekaman yang menunjukkan kendaraan rusak parah dan trotoar berlumuran darah.
“Tampaknya para ‘teroris’ telah menyerang lagi,” lanjut reporter televisi menggunakan istilah yang biasa digunakan oleh rezim brutal Bashar al-Assad untuk merujuk kelompok pemberontak yang melawan pasukan rezim.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) juga melaporkan ledakan tersebut namun mereka mengatakan bahwa ledakan berasal dari bom yang telah ditanam sebelumnya.
“Beberapa orang terluka akibat dua ledakan bom di alun-alun Marjeh di Damaskus,” ujar SOHR.
Sanksi GCC untuk “Hizbullah”
Sementara itu, negara-negara Teluk telah berjanji akan memberikan sanksi kepada milisi Syi’ah Libanon, “Hizbullah” sebagai pembalasan atas intervensi yang mereka lakukan di Suriah dalam mendukung presiden Assad.
Enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengeluarkan kecaman pada Senin (10/6), menurut statemen dari sekretariat GCC yang dilaporkan oleh Saudi Press.
“Dewan Menteri GCC telah memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang terdaftar dalam partai (‘Hizbullah’) yang berada di negara-negara anggota, baik yang berkaitan dengan residensi mereka, transaksi keuangan dan komersial mereka,” tambahnya tanpa memberikan rincian spesifik.
Dalam peristiwa lain, pada Senin (10/6), sebuah video amatir yang diposting online memperlihatkan pejuang Suriah berhasil mengambil kendali atas pangkalan udara di Aleppo utara.
Pasukan rezim brutal Assad yang didukung milisi bayaran “Hizbullah” dilaporkan mengirimkan bala bantuan ke daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)