MOSKOW (Arrahmah.com) – Ledakan mematikan mengguncang bandara tersibuk di Moskow Kemarin (24/1/2011), membunuh dan melukai puluhan orang, ujar pejabat Rusia.
Ledakan terjadi di bandara Domodedovo, sebelah tenggara ibukota Rusia, Moskow, pada Senin sore di dekat area bagasi ruang kedatangan internasional.
Menurut data awal, kekuatan ledakan itu sampai tujuh kilogram TNT. Yang memungkinkan media berbicara mengenai salah satu sabotase terbesar di transportasi udara di dunia.
“Hari ini sekitar pukul 4.32 sore waktu setempat ledakan terjadi di aula kedatangan internasional bandara Domodedovo,” ujar komite investigasi Rusia dalam sebuah statemen.
Informasi tentang korban tewas dan terluka dalam ledakan yang dilaporkan media sangat membingungkan dan saling bertentangan, ciri khas yang selalu terjadi di Rusia jika mereka diserang.
Otoritas Rusia pembohong awalnya melaporkan sekitar 2 orang tewas kemudian 10 dan akhirnya 30 dan lebih dari 130 lainnya terluka dan mengatakan jumlah korban tewas mungkin akan terus meningkat.
Jumlah sebenarnya dari korban tewas di tempat lebih dari 70 orang Rusia, beberapa saksi mata independen di antaranya karyawan bandara, melaporkan dalam blog mereka.
Kemudian, pihak berwenang Rusia mengatakan hanya 35 orang yang tewas dan lebih dari 50 terluka. Mereka
juga melaporkan bahwa 20 orang yang terluka berada dalam keadaan kritis.
Dmitry Medvedev, pemimpin Rusia mengatakan bahwa ledakan itu, menurut informasi awal adalah aksi “teror” dan bahwa orang-orang yang berada di balik serangan akan dilacak dan mendapat hukuman.
Ia juga menyerukan agar rezim keamanan yang baru akan diperkenalkan di seluruh bandara dan semua transportasi di seluruh negeri itu setelah serangan itu.
Saksi mata kepada radio Rusia mengatakan serangan mengguncang bagian bagasi bandara.
“Orang-orang terbakar berlarian….mereka membawa potongan daging yang hangus,” ujar seorang pria yang menyebut dirinya Andrei yang berdiri di dekat stand informasi di bandara seperti yang dilaporkan radio City FM.
“Anda tidak bisa membedakan yang hidup dari yang mati. Kami tidak dilindungi di negara ini,” ujar saksi lain, Alexei.
Seorang turis bernama Viktor mengatakan kepada stasiun radio Russkaya Sluzhba Novostei bahwa ia mendengar ledakan keras dari luar bandara.
“Terdapat ledakan, bang… Lalu aku melihat seorang polisi dengan berdarah-darah dan tubuhnya sebagian terkoyak mengatakan, ‘aku selamat’, ‘aku selamat’!”
Neave Barker, seorang koresponden Al-Jazeera di Moskow mengatakan bandara Domodedovo merupakan bandara tersibuk dari tiga bandara komersial Moskow, melayani 22 juta orang pada tahun lalu.
“Ini biasanya sangat sibuk, sangat sibuk… Ini adalah target mematikan untuk serangan ini,” ujarnya.
“Banyak pejabat melakukan penerbangan keluar dari Moskowke forum Davos saat itu. Tidak jelas apakah serangan memiliki dampak terhadap mereka.”
Menurut situs KGB Rusia, Life News, ledakan bisa saja terjadi selama penerbangan, ujar pakar penyelidikan kecelakaan pesawat.
Para ahli yakin bahwa ledakan direncanakan berlangsung di udara, tapi untuk beberapa alasan, bom meledak saat kedatangan.
Kremlin mengatakan bahwa Medvedeb sendiri menunda penerbangan menuju Davos setelah serangan terjadi.
Polisi Moskow kini meningkatkan keamanan di seluruh kota setelah ledakan.
Namun laporan media mengatakan bahwa jasa keamanan telah menerima peringatan atas kemungkinan serangan sebelum serangan terjadi.
“Layanan khusus menerima informasi bahwa aksi teror akan dilakukan di salah satu bandara Moskow,” lapor kantor berita RIA Novosti.
“Agen tengah mencari tiga tersangka tetapi mereka berhasil mengakses wilayah bandara, saksi ledakan mengatakan mereka melakukannya lalu meninggalkan bandara.”
Belum ada klaim tanggungjawab dari kelompok manapun terkait serangan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)