SULU (Arrahmah.com) – Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam ledakan kembar yang mengguncang Filipina selatan, Senin (24/8/2020), lapor media lokal.
Dua ledakan menghantam Jolo di provinsi Sulu, daerah otonom Bangsamoro di Filipina selatan, kata pejabat militer Filipina.
Orang yang terbunuh termasuk di antaranya enam tentara. Lebih dari 40 orang, termasuk warga sipil, terluka.
Bangsamoro, wilayah mayoritas Muslim dengan populasi hampir lima juta, memiliki lima provinsi. Bangsamoro diberikan otonomi oleh Filipina pada Februari 2019.
Menurut GMA News Online, tentara Filipina Letkol Ronald Mateo mengkonfirmasi kematian tersebut. Ia mengatakan hampir 18 tentara dan 22 warga sipil terluka.
Juru bicara kepolisian Filipina Brig. Jenderal Bernard Banac mengatakan ledakan pertama terjadi sekitar tengah hari di sekitar Paradise Food yang terletak di Barangay Walled di Jolo. Ledakan kedua terjadi sekitar satu jam kemudian.
Tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas serangan tersebut, meskipun badan keamanan negara menuding Abu Sayyaf.
Sementara itu, dalam keterangannya, pemerintah otonom Bangsamoro mengutuk aksi pengeboman tersebut.
“Pimpinan BARMM [Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao] mengutuk keras pemboman ini. Kami juga turut berduka cita terhadap mereka yang kehilangan sanak saudara dalam insiden itu,” kata Naguib Sinarimbo, juru bicara pemerintah daerah.
Sinarimbo juga mengatakan, Kepala Menteri daerah Murad Ebrahim telah memerintahkan kepolisian daerah untuk mengidentifikasi pelaku. Pemerintah daerah siap membantu para korban bom.
(ameera/arrahmah.com)