KOPENHAGEN (Arrahmah.id) — Ledakan kembali mengguncang area di dekat gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Copenhagen, Denmark. Ledakan terbaru ini terjadi pada hari peringatan setahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Kepolisian setempat, seperti dilansir AFP (7/10/2023), menyebut ledakan itu mengguncang area yang berjarak hanya 500 meter dari gedung Kedubes Israel di Copenhagen pada Senin (7/10) waktu setempat. Penyebab ledakan itu belum diketahui secara jelas.
Ledakan ini terjadi sekitar lima hari setelah dua ledakan serupa mengguncang area dekat gedung yang sama, di mana dua warga negara Swedia telah ditahan terkait insiden tersebut.
“Kami tentu saja mencari tahu apakah ada hubungannya dengan insiden (sebelumnya) di Kedutaan Besar Israel,” ucap Inspektur Kepolisian Copenhagen, Trine Moller, saat berbicara kepada wartawan.
“Tidak ada indikasi bahwa ini ada hubungannya,” imbuhnya.
Moller menyebut bahwa ledakan terbaru di dekat Kedubes Israel kemungkinan disebabkan oleh tembakan senjata api.
Sejumlah foto yang muncul di media sosial menunjukkan bekas ledakan di depan bangunan tempat tinggal yang berjarak sekitar 500 meter dari Kedubes Israel.
Insiden terbaru ini terjadi pada peringatan setahun serangan Hamas 7 Oktober, yang diikuti oleh rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza dan Lebanon, serta unjuk rasa menentang perang di berbagai negara.
Terkait ledakan di dekat Kedubes Israel di Denmark sebelumnya, atau pada 2 Oktober lalu, badan intelijen Swedia Sapo menyebut soal dugaan keterlibatan Iran. Dugaan serupa juga menyelimuti penembakan yang terjadi di dekat Kedubes Israel di Stockholm sehari sebelumnya.
Pada Mei lalu, Sapo mengatakan bahwa Teheran merekrut sejumlah anggota geng kriminal Swedia untuk melakukan “aksi kekerasan” terhadap kepentingan Israel dan lainnya di wilayah Swedia. Tuduhan itu telah dibantah tegas oleh Iran. (hanoum/arrahmah.id)