KRIMEA (Arrahmah.id) – Satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat ledakan di pangkalan udara militer di Saki di Semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia, kata pihak berwenang Rusia setempat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan ledakan terjadi di beberapa gudang amunisi dan mengklaim tidak ada serangan dan tidak ada peralatan penerbangan yang rusak.
Kantor berita Reuters mengutip saksi yang mengatakan bahwa mereka telah mendengar setidaknya 12 ledakan sekitar pukul 15:20 waktu setempat (12:20 GMT) dari pangkalan udara dekat Novofedorivka di pantai barat semenanjung tersebut, yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014 dan digunakan di Februari sebagai salah satu landasan untuk invasi.
Video yang belum diverifikasi yang diposting di jejaring sosial menunjukkan orang-orang yang berjemur di pantai melarikan diri dari pantai terdekat saat awan asap besar dari ledakan membubung di cakrawala.
Departemen kesehatan Krimea mengatakan satu warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka.
Kepala administrasi Krimea Sergey Aksyonov mengatakan ambulans dan helikopter medis dikirim ke pangkalan udara Saki dan daerah itu ditutup dalam radius lima kilometer (tiga mil).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak secara langsung menyebut ledakan itu dalam pidato video hariannya pada Selasa (9/8/2022), dan mengatakan benar bahwa orang-orang berfokus pada Krimea.
“Kami tidak akan pernah menyerah, wilayah Laut Hitam tidak bisa aman sementara Krimea diduduki,” katanya, menegaskan kembali posisi Kiev bahwa Krimea harus dikembalikan ke Ukraina.
Kementerian pertahanan Ukraina sebelumnya mengeluarkan pernyataan dengan nada yang sangat sugestif yang mengingatkan pada tanggapannya terhadap ledakan di wilayah Rusia, dengan mengatakan itu “sekali lagi menarik perhatian pada aturan keselamatan kebakaran”.
Jika pangkalan itu, pada kenyataannya, diserang oleh Ukraina, itu akan menandai serangan besar pertama yang diketahui di situs militer Rusia di Semenanjung Krimea dan eskalasi konflik yang signifikan. (haninmazaya/arrahmah.id)