DARAA (Arrahmah.id) – Seorang reporter Suriah dan tiga tentara rezim Asad telah tewas di provinsi Daraa, Suriah selatan, dalam sebuah serangan bom tepi jalan, menurut kantor berita Suriah, SANA.
Firas al-Ahmad, seorang reporter untuk saluran televisi Sama TV yang berbasis di Damaskus, terbunuh dalam pemboman pada Rabu (9/8/2023). Sebuah pernyataan sebelumnya mengatakan bahwa seorang juru kamera juga tewas, namun SANA kemudian melaporkan bahwa ia masih hidup setelah diselamatkan oleh penduduk setempat.
“Mobil yang membawa Firas dan personil militer menjadi sasaran bom rakitan (IED) yang ditanam oleh ‘teroris’ di sebuah jalan di daerah al-Shayyiah di pedesaan [Daraa], merenggut nyawanya bersama dua anggota militer lainnya,” ujar sebuah sumber kepada SANA, sebelum menambahkan bahwa seorang tentara ketiga juga tewas.
Al-Ahmad sedang bertugas di perbatasan Suriah-Yordania.
Menurut Reporters Without Borders, Suriah berada di peringkat 175 dari 180 dalam indeks kebebasan pers, dengan lebih dari 270 wartawan Suriah terbunuh sejak konflik di negara itu dimulai pada 2011.
Daraa adalah tempat protes damai anti-pemerintah pertama yang meletus pada tahun itu, ketika oposisi negara itu berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar Asad.
Pada 2018, provinsi ini direbut kembali oleh pasukan rezim Suriah, ketika Asad kembali menguasai sebagian besar wilayah Suriah, dengan bantuan sekutunya, Rusia dan Iran.
Oposisi, kini sebagian besar berbasis di barat laut di sekitar kota Idlib, dan sebagian besar didukung oleh Turki, yang memiliki kehadiran militer yang signifikan di barat laut Suriah, setelah melakukan sejumlah operasi militer di sepanjang wilayah perbatasan.
Meskipun ada pembicaraan mengenai pemulihan hubungan Turki dengan rezim Suriah, Asad pada Rabu menyalahkan Ankara atas peningkatan kekerasan di negara tersebut, dengan mengatakan “terorisme di Suriah dibuat di Turki”.
Presiden membuat komentar tersebut dalam sebuah wawancara untuk siaran yang akan datang dengan Sky News Arabia yang berbasis di Uni Emirat Arab, wawancara pertamanya dengan sebuah media asing dalam beberapa bulan terakhir. (haninmazaya/arrahmah.id)