BAGHDAD (Arrahmah.com) – Ledakan bom telah menewaskan sedikitnya 22 calon tentara boneka Irak dan melukai puluhan lainnya di Baghdad, ujar polisi Irak sehari setelah Perdana Menteri rezim Syi’ah Irak, Nouri al-Maliki mengklaim akan menghapus Al Qaeda dari negara itu.
Seorang pria dengan rompi peledak meledakkan diri pada Kamis (9/1/2014) di tengah lapangan udara Muthanna-yang digunakan oleh militer-dimana para calon tentara berkumpul, lapor Al Jazeera.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah Mujahidin Irak membunuh 12 tentara boneka dan melukai empat lainnya di sebuah situs militer di Al Adhim, utara Bgahdad.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Maliki memperkirakan kemenangan dan berusaha menyemangati tentaranya saat mereka bersiap-siap melancarkan serangan ofensif melawan Mujahidin yang kini menguasai beberapa wilayah di provinsi Anbar.
Pemerintah Syi’ah pimpinannya pada pekan lalu memanggil para relawan untuk bergabung dengan militer untuk melakukan operasi di Anbar.
Namun, Human Rights Watch telah mengecam pelanggaran di Anbar, mengkritik pasukan pemerintah Irak yang melakukan penembakan mortir secara serampangan di lingkungan sipil.
“Ternyata metode yang melanggar hukum telah menyebabkan korban sipil dan kerusakan properti yang parah,” ujar kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York dalam sebuah pernyataan pada Kamis (9/1).
Pertempuran di provinsi Anbar telah berlangsung selama lebih dari seminggu dan menewaskan lebih dari 250 orang. (haninmazaya/arrahmah.com)