POSO (Arrahmah.com) – Bom meledak dijalan Tabatoki Lorong Serbaguna kelurahan Kawua Kecamatan Poso Kota Utara, Provinsi Sulawesi Tengah sekitar pukul 20.15 Wita malam tadi. Bom yang diperkirakan berdaya ledak tinggi (high eksplosif) itu terdengar hingga radius 5 KM. Lokasi bom meledak tepat di garasi mobil rumah Okrifil Mamuaya alias Okri (48), pegawai negeri sipil (PNS)Dinas Pekerjaan Umum (PU) Poso. Rumah Okril berjarak sekitar 100 meter arah timur Kompi B Yonif 714/SM Kawua (4 KM arah Selatan Kota Poso).
Seperti dilansir JPNN, Tak ada korban jiwa pada ledakan yang mengagetkan waga kota Poso dan Lage tersebut. Tampak di lokas kejadian/TKP, bom merusak bagian belakang sebuah mobil Avanza warna silver bernomor pilisi DN 332 EY dan sebuah motor berplat merah DN 6214 EA. Bemper mobil terlempar hingga sekitar 100 meter dan motor rusak parah.
Informasi yang diperoleh di TKP menyebutkan bom yang meledak itu diduga dilempar oleh orang tak dikenal (OTK). “Sekitar dua menit sebelum terdengar ledakan, ada sebuah motor keluar dari lorong dikendarai melaju kencang,” tutur seorang ibu yang tinggal di loroang Serbaguna.
Sepeda motor yang dicurigai warga itu berjenis motor metik bebek. “Dua orang yang di motor itu,” sambung warga lain yang juga melihat sebuah motor melaju kencang keluar dari lorong TKP ledakan. Warga melihat motor keluar lorong dengan kecepatan tinggi saat sedang kongkow-kongkow di teras rumah.
Menurut warga, sebenarnya sejumlah warga lain sempat berupaya mengejar sepeda motor metik yang diduga sebagai pelaku pelemparan bom. “Tapi tidak terkejar karena motor yang dikejar larinya sangat laju,” ujar mereka.
Hingga berita ini dikirim belum ada keterangan dari pihak kepolisian. Polisi yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Pulung Rohmadianto tampak masih sibuk melakukan identifikasi atau olah TKP di lokasi ledakan. “Maaf, kami lagi lakukan identifikasi,” sebut suara di balik hand phone Kapolres yang coba dikonfirmasi.
Terpisah Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Dewa Parsana kepada wartawan membenarkan adanya kasus ledakan bom di Poso. Orang pertama di Polda Sulteng itu meminta kepada masyarakat khususnya warga Poso untuk tidak terpancing oleh ulah orang yang tidak menginginkan Poso aman dan kondusif. ”Saya imbau warga untuk tidak terprovokasi karena polisi masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolda Dewa saat dikonfirmasi via ponselnya. (bilal/arrahmah.com)