SINAI (Arrahmah.com) – Ledakan bom tepi jalan menewaskan tujuh tentara junta Mesir dan melukai empat lainnya di wilayah yang bergolak, Semenanjung Sinai pada Ahad (19/10/2014), ujar beberapa pejabat keamanan.
Bom tersebut meledak di samping sebuah kendaraan lapis baja yang menjaga pipa gas di utara Sinai, seperti dilaporkan Al Arabiya.
Mujahidin Mesir yang aktif di wilayah Sinai, telah menargetkan ratusan polisi dan tentara sejak kudeta militer dilancarkan untuk menggulingkan Mursi dari kekuasaan pada Juli 2013 lalu.
Serangan tersebut terjadi tiga hari setelah serangan serupa yang menewaskan dua polisi di ibukota provinsi, El-Arish.
Mujahidin yang dikenal dengan Anshar Baitul Maqdis, telah menewaskan 17 polisi di Sinai dalam dua pemboman pada bulan September dan kemudian merilis rekaman video dari serangan itu.
Abdel Fattah al-Sisi, panglima militer yang menjadi pemimpin dalam kudeta militer pada tahun lalu, bersumpah akan membasmi “militan”. Operasi militer besar-besaran dilancarkan di Semenanjung Sinai untuk menghentikan kemajuan Mujahidin.
Anshar Baitul Maqdis sendiri mengakui penangkapan atau kematian anggotanya, namun sejauh ini tentara belum mampu memadamkan gerakan mereka meskipun operasi besar-besaran yang didukung kekuatan militer telah dilakukan.
Para Mujahid ini terkadang beroperasi secara terbuka di utara Sinai, mendirikan pos pemeriksaan dadakan dan membagi-bagian selebaran kepada penduduk.
Mereka mengatakan memerangi polisi dan tentara Mesir untu membalas tindakan keras polisi dan tentara terhadap aktivis Islam di Kairo dan kota lainnya setelah penggulingan Mursi yang menewaskan ratusan orang dan ribuan lainnya harus berakhir dipenjara. (haninmazaya/arrahmah.com)