HIRAAN (Arrahmah.id) – Ledakan dua bom mobil telah menewaskan beberapa orang dan meratakan rumah-rumah di wilayah Hiraan, Somalia tengah, Rabu (4/1/2023), kata pejabat keamanan dan saksi mata.
“Kami terbangun pagi ini oleh dua ledakan besar,” kata Ahmed Nur, tetua setempat, kepada Reuters. “Kami telah melihat banyak rumah rata dengan tanah. Setidaknya 10 orang tewas termasuk warga sipil, tentara dan pejuang [milisi] Macawisley.”
Ada perbedaan hitungan oleh milisi dan pejabat lokal.
Farah Abdullahi, juru bicara Macawisley untuk distrik Mahas setempat, juga mengatakan ledakan itu menewaskan sedikitnya 10 orang. Pejabat keamanan lokal Abdullahi Adan mengatakan kepada AFP sembilan orang tewas dalam ledakan itu.
Kantor media Asy Syabaab mengaku bertanggung jawab dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan pihaknya menargetkan “milisi dan tentara murtad”.
Mereka telah melancarkan pemberontakan melawan pemerintah Somalia sejak 2007, dan berupaya menerapkan aturan Islam untuk rakyat Somalia.
Mereka dipukul mundur dari Hiraan tahun lalu oleh pasukan pemerintah dan milisi klan sekutu yang dikenal sebagai Macawisley, tetapi terus melancarkan serangan.
Komisaris Distrik Mahas Mumin Mohamed Halane mengatakan kepada radio negara bahwa satu bom menargetkan rumahnya dan yang lainnya menghantam rumah seorang anggota parlemen federal.
Asy Syabaab berada di bawah tekanan sejak Agustus lalu ketika Presiden Hassan Sheikh Mohamud melancarkan serangan militer tak lama setelah menjabat.
“Para teroris, setelah dikalahkan, mati-matian menargetkan warga sipil, tetapi ini tidak akan menghentikan keinginan rakyat untuk terus mengalahkan mereka,” klaim Osman Nur, seorang komandan polisi di Mahas, kepada AFP.
Pemerintah mengatakan telah membunuh ratusan pejuang Asy Syabaab dan merebut kembali lusinan pemukiman, meskipun pihak yang berbeda sering memberikan keterangan yang bertentangan tentang bentrokan tersebut.
Pasukan pemerintah dan Macawisley mendapat dukungan dari pasukan Amerika Serikat dan Uni Afrika.
Meskipun tentara Somalia melancarkan ofensif, Asy Syabaab masih menguasai petak luas pedesaan Somalia tengah dan selatan dan sering melakukan serangan, termasuk beberapa di ibu kota Mogadishu terhadap instalasi pemerintah dan hotel. (haninmazaya/arrahmah.id)