MOGADISHU (Arrahmah.com) – Dua ledakan terjadi dalam waktu lima jam di ibukota Somalia pada Jum’at (25/3/2017). Sekitar pukul 10:00 waktu setempat, ledakan keras terdengar di ibu kota Mogadishu. Sebuah bom mobil meledak di mana bekas kedutaan AS berada di kawasan kota Sei Piano di distrik Hodan.
Dua jam kemudian, pasukan keamanan Somalia mengumumkan bahwa mereka telah menyebarkan bahan peledak yang ditanam di luar rumah seorang anggota parlemen yang tidak disebutkan namanya di kota Adado.
Tak lama setelah itu, sebuah bom kedua meledak di depan sebuah restoran, dekat Central Hotel di Mogadishu. Hotel ini adalah target umum dari As-Syabaab, karena merupakan salah satu tempat yang sering digunakan pejabat pemerintah dan diplomatik.
Menurut laporan, lima orang terluka.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Sebelumnya, sedikitnya 10 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Somalia dan Asy-Syabaab di kota Barawa.
Al-Syabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mobil di dekat Istana Presiden di Mogadishu pada hari Selasa.
Sumber-sumber polisi setempat menyatakan bahwa lima orang tewas, tetapi menurut siaran pers yang dilakukan oleh Asy-Syabaab, Shahaada News Agency, ada lebih dari 26 orang yang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
“Perlu dicatat bahwa operasi syahid terjadi setelah Perdana Menteri Hassan Ali Khayre mengumumkan pembentukan pemerintah baru, untuk menunjukkan sekali lagi kerapuhan pemerintah yang mengaku bekerja keras untuk mengamankan ibukota, Mogadishu,” kata pernyataan itu.