BEKAA (Arrahmah.com) – Serangan bom mobil menewaskan sedikitnya empat orang di kubu “Hizbullah” di Lembah Bekaa, wilayah Libanon yang berbatasan dengan Suriah.
Di antara korban tewas dalam serangan yang menghantam desa Al Nabi Othman pada Ahad (16/3/2014) adalah pemimpin lokal “Hizbullah”, Abdul Rahman al-Qadhi, menurut laporan Al Jazeera.
“Ledakan itu dilakukan oleh penyerang ‘bunuh diri’. ‘Hizbullah’ tahu dia akan melakukan serangan dan mencoba untuk menghentikan kendaraan. Itu adalah ketika pengerang meledakkan kendaraan,” ujar seorang sumber keamanan Libanon mengatakan kepada AFP.
Kelompok Mujahidin yang menamakan diri Jabhah Nushrah di Libanon serta Liwa Ahrar al Sunna di Baalbek mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kubu “Hizbullah” di Libanon Timur dan selatan telah menyaksikan serangkaian serangan mematikan, banyak dari mereka adalah serangan bom mobil, sejak militan Syi’ah ini mengakui mengirimkan pasukannya ke Suriah untuk mendukung rezim brutal pimpinan Assad.
Setelah berita tentang serangan itu merebak, kelompok Mujahidin di Libanon mengeluarkan statemen resmi di Twitter.
“Liwa Ahrar al Sunna di Baalbek resmi bertanggung jawab atas operasi martir sebagai pembalasan atas Yabrud di desa Al Nabi Othman,” ujar statemen tersebut.
Mereka juga memperingatkan “Hizbullah” dan tentara Libanon yang telah berpihak kepada Syi’ah, untuk mempersiapkan pindahnya pertempuran Yabrud ke wilayah Libanon. (haninmazaya/arrahmah.com)