DAMASKUS (Arrahmah.id) – Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 20 lainnya luka-luka setelah sebuah bom meledak di dekat sebuah kuil Syiah di selatan ibu kota Suriah, Damaskus, sehari menjelang Asyura – hari berkabung yang diperingati oleh Syiah, menurut kementerian dalam negeri.
Ledakan di dekat mausoleum Sayeda Zeinab, situs ziarah Syiah yang paling banyak dikunjungi di Suriah, disebabkan ketika sebuah sepeda motor meledak di dekat sebuah taksi, kata kementerian dalam negeri pada Kamis (27/7/2023), menyebutnya sebagai “pemboman teroris”.
Televisi pemerintah sebelumnya melaporkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh “bom yang diletakkan di dalam taksi oleh orang tak dikenal”.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan situasi di sekitar ledakan tersebut.
“Kami mendengar ledakan besar dan orang-orang mulai berlarian,” kata pegawai negeri berusia 39 tahun Ibrahim kepada AFP.
“Kemudian ambulans tiba dan pasukan keamanan menutup daerah itu.”
Dia mengatakan ledakan itu terjadi “di dekat gedung keamanan sekitar 600 meter dari mausoleum Sayeda Zeinab”, cucu Nabi Muhammad dan putri Imam Ali.
Pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London mengatakan bahwa ledakan itu terjadi di dekat posisi milisi Iran, sekutu utama Presiden Suriah Bashar Asad bersama Rusia dalam konflik berkelanjutan Suriah sekarang di tahun ke-13.
Foto-foto yang dibagikan oleh TV pemerintah Al-Ikhbariya dan media pro-pemerintah menunjukkan taksi yang hangus itu dikelilingi oleh kerumunan besar orang dan pria berseragam militer. Bangunan-bangunan di daerah itu memiliki bendera dan spanduk Asyura berwarna hijau, merah, dan hitam.
Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, orang-orang mengangkat dua pria berlumuran darah dan debu dari tanah sambil meminta bantuan. Fasad kaca toko-toko di dekatnya telah hancur, sementara salah satunya terbakar.
Ledakan tersebut merupakan yang kedua di lingkungan Sayeda Zeinab pada hari-hari menjelang Asyura. Pada Selasa (25/7), media pemerintah Suriah mengutip seorang pejabat polisi mengatakan bahwa dua warga sipil terluka setelah sebuah sepeda motor yang berisi bahan peledak diledakkan.
Awal pekan ini, dua orang terluka dalam ledakan terpisah di luar kuil, tempat para peziarah berbondong-bondong merayakan asyura.
Mausoleum Sayeda Zeinab terkena beberapa pemboman mematikan selama perang saudara di negara itu yang meletus pada 2011.
Sejak saat itu, kompleks kuil dengan keramik pirus dan kubah emas bergaya Iran dipertahankan oleh milisi Syiah, kebanyakan orang Libanon dan Irak, serta oleh tentara.
Meskipun demikian, serangan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dengan beberapa tindakan pengamanan dilonggarkan.
Kelompok bersenjata Negara Islam (ISIL/ISIS) mengatakan berada di balik serangan bunuh diri ganda pada Februari 2016, 400 meter dari mausoleum, yang menewaskan 134 orang, termasuk lebih dari 90 warga sipil.
Kelompok itu juga mengklaim ledakan tiga kali lipat di dekat kuil beberapa pekan sebelumnya yang merenggut nyawa sedikitnya 70 orang. (zarahamala/arrahmah.id)